SRR - ROHIL
BAGANSIAPIAPI - Puncak ritual bakar tongkang yang dilakukan oleh
warga tionghoa Bagansiapi-api telah dilaksanakan Sabtu(14/6/2014) yang
dimulai pukul 14.00 WIB. Ritual bakar tongkang yang sudah menjadi agenda
wisata tahunan ini memang mampu menarik puluhan ribu pengunjung baik
dari dalam maupun luar daerah dan negara.
Dari pelaksanaan puncak ini ternyata ada satu item yang sangat dinanti-nantikan. Yakni kemana arah jatuhnya tiang. Alhasil, replika tongkang yang mulai dibakar sekitar pukul 13.68 WIB, puluhan ribu penziarah tidak beranjak sebelum diketahui ke arah mana jatuhnya tiang tongkang tersebut.
Sekitar pukul 16.11 WIB, satu tiang layar tongkang jatuh mengarah ke laut. Seiring dengan jatuhnya tiang ke arah laut tersebut, para penziarah langsung menyampaikan doa. Doa yang disampaikan tersebut diantaranya menyangkut masalah kesehatan dan keselamatan serta kemurahan rezeki.
Tidak lama berselang, sekitar pukul 16.16 WIB, tiang layar tongkang bagian tengah juga jatuh mengarah laut. Seiring dengan itu, salah seorang ibu separuh bay warga tionghoa bernama Santi meloncat kecil sebagai wujud kegirangan setelah mengetahui kedua tiang layar replika tongkang jatuh mengarah laut.
"Hore, tiang tongkang jatuh kelaut. Jadi Tahun ini, laut masih memberikan rezeki,"kata Santi. Warga Tionghoa Bagansiapi-api. Kho Wie (52) menjelaskan, antar darat dan laut posisinya sama-sama bagus.
"Tiang tongkang itu memang jatuh kearah laut artinya laut cukup bagus. Bisa memberikan rezeki. Meskipun begitu darat juga bagus. Karena dataran sangat memiliki andil yang besar untuk laut. Jadi sama-sama bagus.Kalau serius hasilnya tetap ada,"kata Kho Wie.
Usai diketahui jatuhnya tiang tersebut, sat persatu penziarah pergi meninggalkan lokasi areal bakar tongkang. Seiring dengan itu, secara perlahan kobaran api padam. Yang tersisa hanya abu dan puing-puing hitam bekas terbakar. Selanjutnya, sekitar pukul 18.00 WIB lokasi areal bakar tongkang kembali normal seperti semula.
Dari pelaksanaan puncak ini ternyata ada satu item yang sangat dinanti-nantikan. Yakni kemana arah jatuhnya tiang. Alhasil, replika tongkang yang mulai dibakar sekitar pukul 13.68 WIB, puluhan ribu penziarah tidak beranjak sebelum diketahui ke arah mana jatuhnya tiang tongkang tersebut.
Sekitar pukul 16.11 WIB, satu tiang layar tongkang jatuh mengarah ke laut. Seiring dengan jatuhnya tiang ke arah laut tersebut, para penziarah langsung menyampaikan doa. Doa yang disampaikan tersebut diantaranya menyangkut masalah kesehatan dan keselamatan serta kemurahan rezeki.
Tidak lama berselang, sekitar pukul 16.16 WIB, tiang layar tongkang bagian tengah juga jatuh mengarah laut. Seiring dengan itu, salah seorang ibu separuh bay warga tionghoa bernama Santi meloncat kecil sebagai wujud kegirangan setelah mengetahui kedua tiang layar replika tongkang jatuh mengarah laut.
"Hore, tiang tongkang jatuh kelaut. Jadi Tahun ini, laut masih memberikan rezeki,"kata Santi. Warga Tionghoa Bagansiapi-api. Kho Wie (52) menjelaskan, antar darat dan laut posisinya sama-sama bagus.
"Tiang tongkang itu memang jatuh kearah laut artinya laut cukup bagus. Bisa memberikan rezeki. Meskipun begitu darat juga bagus. Karena dataran sangat memiliki andil yang besar untuk laut. Jadi sama-sama bagus.Kalau serius hasilnya tetap ada,"kata Kho Wie.
Usai diketahui jatuhnya tiang tersebut, sat persatu penziarah pergi meninggalkan lokasi areal bakar tongkang. Seiring dengan itu, secara perlahan kobaran api padam. Yang tersisa hanya abu dan puing-puing hitam bekas terbakar. Selanjutnya, sekitar pukul 18.00 WIB lokasi areal bakar tongkang kembali normal seperti semula.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar