SRR - BENGKALIS
- Ternyata pembangunan proyek tower navigasi di pesisir Desa Simpang Ayam, tak sedikitpun memberitahukan kepada aparat Pemkab Bengkalis. Wajar tak ada yang tahu proyek kerja sama Pemerintah Pusat dan Pemerintah Jepang itu.
Riauterkini-BENGKALIS- Cukup aneh, selain menuai masalah mengakibatkan
kerusakan jalan dan terus diprotes warga sampai akan melakukan
pemblokiran kendaraan. Proyek Pembangunan Tower Pemancar Navigasi
kerjasama antara Pemerintah Pusat dan Jepang di pesisir Desa Simpang
Ayam, Kecamatan Bengkalis, ternyata sedikitpun tidak ada pemberitahuan
ataupun laporan ke aparat Pemerintah Kabupaten (Pemkab)
Bengkalis.
Penjabat Sementara (PJs) Kepala Desa Simpang Ayam Saparuddin sempat menyebutkan, pihak desa sudah meminta Surat Izin Pembangunan Proyek Tower Navigasi tersebut, akan tetapi sampai saat ini belum ada dilampirkan oleh pihak kontraktor.
Bahkan selain meminta surat izin pembangunan proyek tersebut tanpa kepastian, PJs Saparuddin juga menyampaikan bahwa sampai pada pelaksanaan proyek Navigasi itu, sama sekali tanpa ada pemberitahuan ataupun bentuk laporan kepada pemerintah, mulai dari desa, kecamatan ataupun ke Bupati Bengkalis.
“Saya juga sudah menyampaikan kepada pihak Pak Camat, dan Pak Bupati Bengkalis, dan Pak Bupati ternyata juga tidak mengetahui dan tidak pernah mendapatkan laporan soal adanya pembangunan Tower Navigasi itu di Desa Simpang Ayam," ucap Saparuddin baru-baru ini.
Sebelumnya, Saparuddin juga menegaskan, telah mengintruksikan kepada Pelindung Masyarakat (Linmas) Desa Simpang Ayam untuk memantau angkutan-angkutan Proyek Navigasi itu apabila melebihi tonase akan dilakukan penahanan atau bongkar muatan karena telah merusak jalan lingkungan desa.
“Bukankah seharusnya proyek itu juga dilaporkan ke Pemerintah setempat, baik desa ataupun kecamatan, tapi kok tidak sama sekali. Apalagi gara-gara adanya proyek itu, jalan lingkungan di desa Kami jadi rusak tak jelas kapan diperbaiki seperti semula,” cetus Ferdi (30), salah seorang Pemuda Desa Simpang Ayam kepada wartawan, Selasa (5/8/14).
Informasi tambahan, pembangunan Proyek Tower Navigasi terletak di Desa Simpangayam, Kecamatan Bengkalis oleh Pemerintah Pusat menuai protes dari warga desa setempat itu merupakan Program Pemerintah Pusat melalui Badan Navigasi Dumai Riau bekerjasama dengan Jepang melalui perusahaan Toyo Construction Co, Ltd. Karena Jepang memberikan hibah pembangunan tower seperti kabel serta mesin.
Sementara itu, Pengawas Lapangan Proyek Tower Navigasi itu Antoni belum berhasil dikonfirmasi.
Penjabat Sementara (PJs) Kepala Desa Simpang Ayam Saparuddin sempat menyebutkan, pihak desa sudah meminta Surat Izin Pembangunan Proyek Tower Navigasi tersebut, akan tetapi sampai saat ini belum ada dilampirkan oleh pihak kontraktor.
Bahkan selain meminta surat izin pembangunan proyek tersebut tanpa kepastian, PJs Saparuddin juga menyampaikan bahwa sampai pada pelaksanaan proyek Navigasi itu, sama sekali tanpa ada pemberitahuan ataupun bentuk laporan kepada pemerintah, mulai dari desa, kecamatan ataupun ke Bupati Bengkalis.
“Saya juga sudah menyampaikan kepada pihak Pak Camat, dan Pak Bupati Bengkalis, dan Pak Bupati ternyata juga tidak mengetahui dan tidak pernah mendapatkan laporan soal adanya pembangunan Tower Navigasi itu di Desa Simpang Ayam," ucap Saparuddin baru-baru ini.
Sebelumnya, Saparuddin juga menegaskan, telah mengintruksikan kepada Pelindung Masyarakat (Linmas) Desa Simpang Ayam untuk memantau angkutan-angkutan Proyek Navigasi itu apabila melebihi tonase akan dilakukan penahanan atau bongkar muatan karena telah merusak jalan lingkungan desa.
“Bukankah seharusnya proyek itu juga dilaporkan ke Pemerintah setempat, baik desa ataupun kecamatan, tapi kok tidak sama sekali. Apalagi gara-gara adanya proyek itu, jalan lingkungan di desa Kami jadi rusak tak jelas kapan diperbaiki seperti semula,” cetus Ferdi (30), salah seorang Pemuda Desa Simpang Ayam kepada wartawan, Selasa (5/8/14).
Informasi tambahan, pembangunan Proyek Tower Navigasi terletak di Desa Simpangayam, Kecamatan Bengkalis oleh Pemerintah Pusat menuai protes dari warga desa setempat itu merupakan Program Pemerintah Pusat melalui Badan Navigasi Dumai Riau bekerjasama dengan Jepang melalui perusahaan Toyo Construction Co, Ltd. Karena Jepang memberikan hibah pembangunan tower seperti kabel serta mesin.
Sementara itu, Pengawas Lapangan Proyek Tower Navigasi itu Antoni belum berhasil dikonfirmasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar