SRR - NASIONAL
Jakarta, Kemdikbud --- Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan (Kemdikbud) melalui Direktorat Pelestarian Cagar Budaya
dan Permuseuman akan segera membangun Museum Batik Indonesia yang terletak
di kawasan Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta. Pembangunan
fisik direncanakan dilakukan pada 2015 setelah proses pembuatan master
plan dan Detail Engineering Detail (DED) Museum Batik Indonesia selesai
dikerjakan hingga akhir tahun ini.
Demikian disampaikan Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan bidang Kebudayaan (Wamenbud), Wiendu Nuryanti dalam jumpa pers di Jakarta, Selasa (26/8/2014). “Mengapa museum batik? Karena kita menyadari bahwa penting ada satu titik atau tempat bagi masyarakat untuk bisa mendapatkan segala informasi mengenai perbatikan,” ujar Wiendu di hadapan para wartawan.
Ia menjelaskan, saat ini memang sudah ada museum batik di sejumlah kota besar di Indonesia, seperti di Yogyakarta, bahkan ada pula di Jakarta. Namun, menurutnya, Indonesia perlu memiliki tonggak penting dalam perbatikan yang nantinya akan menjadi tempat yang seharusnya paling lengkap, paling bisa memberikan informasi akurat, dan bisa menjadi “jujukan” bagi mereka yang ingin mengetahui batik lebih dalam. “Di dalamnya nanti akan ada para ahli-ahli perbatikan,” tambah Wiendu.
Tahapan pelaksanaan pembangunan ini sebelumnya didahului dengan Sayembara Desain Arsitektur Museum Batik Indonesia. Penjuriannya sendiri telah dilaksanakan pada 13 Agustus 2014 yang lalu. Ruben Tangido dari Ikatan Arsitektur Indonesia (IAI) mengatakan, sayembara yang diumumkan sejak Juli 2014 itu diikuti oleh 47 karya dan telah terpilih juara 1, 2, dan 3.
“Tiga karya ini menang karena memiliki konsep yang baik, karakter sangat kuat, adaptif terhadap lingkungan sekitar, material yang digunakan identik dengan kesan batik. Dan yang paling penting dalam sebuah museum adalah sirkulasi internalnya, di mana pengunjung tidak perlu bolak-balik melihat koleksi, tetapi hanya dengan sekali jalan, pengunjung bisa melihat koleksi-koleksi yang ada,” jelas Ruben.
Berikut nama pemenang Sayembara Desain Arsitektur Museum Batik Indonesia :
Pemenang I:
Ivan Adrian Harisaputra (Anggota Tim: Early Andhika Ratu dan Dannies Son Ardi)
Pemenang II:
Ir. Julio Julijanto Budiarta (Anggota Tim: Herman Lie, Megah A., Ezra B.C.L., dan Jacson A.S. Raymond)
Demikian disampaikan Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan bidang Kebudayaan (Wamenbud), Wiendu Nuryanti dalam jumpa pers di Jakarta, Selasa (26/8/2014). “Mengapa museum batik? Karena kita menyadari bahwa penting ada satu titik atau tempat bagi masyarakat untuk bisa mendapatkan segala informasi mengenai perbatikan,” ujar Wiendu di hadapan para wartawan.
Ia menjelaskan, saat ini memang sudah ada museum batik di sejumlah kota besar di Indonesia, seperti di Yogyakarta, bahkan ada pula di Jakarta. Namun, menurutnya, Indonesia perlu memiliki tonggak penting dalam perbatikan yang nantinya akan menjadi tempat yang seharusnya paling lengkap, paling bisa memberikan informasi akurat, dan bisa menjadi “jujukan” bagi mereka yang ingin mengetahui batik lebih dalam. “Di dalamnya nanti akan ada para ahli-ahli perbatikan,” tambah Wiendu.
Tahapan pelaksanaan pembangunan ini sebelumnya didahului dengan Sayembara Desain Arsitektur Museum Batik Indonesia. Penjuriannya sendiri telah dilaksanakan pada 13 Agustus 2014 yang lalu. Ruben Tangido dari Ikatan Arsitektur Indonesia (IAI) mengatakan, sayembara yang diumumkan sejak Juli 2014 itu diikuti oleh 47 karya dan telah terpilih juara 1, 2, dan 3.
“Tiga karya ini menang karena memiliki konsep yang baik, karakter sangat kuat, adaptif terhadap lingkungan sekitar, material yang digunakan identik dengan kesan batik. Dan yang paling penting dalam sebuah museum adalah sirkulasi internalnya, di mana pengunjung tidak perlu bolak-balik melihat koleksi, tetapi hanya dengan sekali jalan, pengunjung bisa melihat koleksi-koleksi yang ada,” jelas Ruben.
Berikut nama pemenang Sayembara Desain Arsitektur Museum Batik Indonesia :
Pemenang I:
Ivan Adrian Harisaputra (Anggota Tim: Early Andhika Ratu dan Dannies Son Ardi)
Pemenang II:
Ir. Julio Julijanto Budiarta (Anggota Tim: Herman Lie, Megah A., Ezra B.C.L., dan Jacson A.S. Raymond)
Pemenang III:
M. Mei Mumpuni (Anggota Tim: Tria Amalia, Angga Aditianto, Aldilla Shannaz, Christiana Sinurat, Maya Prawitasari)
Wiendu menambahkan, selain menampilkan koleksi batik, di museum juga akan ada konservasi batik dan laboratorium, serta pusat mendapatkan informasi tentang autentik-tidaknya sebuah motif batik, dan apakah batik yang dimiliki adalah batik tulis atau bukan. “Diharapkan museum ini menjadi rujukan dan sumber inspirasi bagi museum-museum batik yang sudah ada di Indonesia,” ujar Wiendu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar