SRR - BENGKALIS
Sejumlah kawasan di Kabupaten Bengkalis yang
berada di wilayah pesisir Provinsi Riau saat ini telah dibanjiri produk
asal Malaysia sebelum berlakunya Pasar Bebas ASEAN.
Bupati Kabupaten Bengkali, Herliyan Saleh di Pekanbaru, Kamis, mengatakan, keadaan itu menjadi tantangan kedepan bagi masyarakat daerah ini untuk lebih siap dalam menghadapi Pasar Bebas ASEAN 2015. .
Ia menyatakan, Bengkalis sebagai daerah perbatasan yang berhadapan langsung dengan negara-negara ASEAN lainnya memiliki peran strategis dalam perdagangan bebas 2015 mendatang dan jangan malah jadi "pecundang", namun harus menjadi pemenang.
Sekarang saja, lanjutnya, meski belum diberlakukannya perdagangan bebas, di Bengkalis sudah banyak ditemukan produk-produk dari negeri jiran seperti Malaysia.
Bahkan, kata dia, sebagian masyarakat mungkin lebih menyukai produk-produk dari luar negeri itu bila dibandingkan dengan produk sejenis yang berasal dari dalam negeri, apalagi kalau harganya jauh lebih murah.
Seperti produk-produk dari Tiongkok, terkenal murahnya, memang Tiongkok bukan bagian dari ASEAN. Namun produk-produk mereka bisa sampai ke sini dari negara-negara tetangga seperti Thailand dan mungkin Malaysia.
Lalu kita harus bagaimana, ketika perdagangan bebas ASEAN diberlakukan, maka mau tidak mau, suka tidak suka, kita harus ikut bersaing di dalamnya. Sekali lagi, kita harus ambil bagian dalam pertarungan ini dengan menjadi pemenang, bukan pecundang," katanya.
Dengan waktu yang tinggal setahun lagi, menurut Herliyan sudah bukan saatnya lagi untuk berfikir, namun harus berbuat dengan cara berkreativitas.
Pemerintah, lanjutnya, akan membantu para pelaku usaha dari sisi regulasi dan permodalan dalam usaha untuk lebih meningkatkan kualitas dan kuantitas dari produk yang akan dipasarkan.
Bupati Kabupaten Bengkali, Herliyan Saleh di Pekanbaru, Kamis, mengatakan, keadaan itu menjadi tantangan kedepan bagi masyarakat daerah ini untuk lebih siap dalam menghadapi Pasar Bebas ASEAN 2015. .
Ia menyatakan, Bengkalis sebagai daerah perbatasan yang berhadapan langsung dengan negara-negara ASEAN lainnya memiliki peran strategis dalam perdagangan bebas 2015 mendatang dan jangan malah jadi "pecundang", namun harus menjadi pemenang.
Sekarang saja, lanjutnya, meski belum diberlakukannya perdagangan bebas, di Bengkalis sudah banyak ditemukan produk-produk dari negeri jiran seperti Malaysia.
Bahkan, kata dia, sebagian masyarakat mungkin lebih menyukai produk-produk dari luar negeri itu bila dibandingkan dengan produk sejenis yang berasal dari dalam negeri, apalagi kalau harganya jauh lebih murah.
Seperti produk-produk dari Tiongkok, terkenal murahnya, memang Tiongkok bukan bagian dari ASEAN. Namun produk-produk mereka bisa sampai ke sini dari negara-negara tetangga seperti Thailand dan mungkin Malaysia.
Lalu kita harus bagaimana, ketika perdagangan bebas ASEAN diberlakukan, maka mau tidak mau, suka tidak suka, kita harus ikut bersaing di dalamnya. Sekali lagi, kita harus ambil bagian dalam pertarungan ini dengan menjadi pemenang, bukan pecundang," katanya.
Dengan waktu yang tinggal setahun lagi, menurut Herliyan sudah bukan saatnya lagi untuk berfikir, namun harus berbuat dengan cara berkreativitas.
Pemerintah, lanjutnya, akan membantu para pelaku usaha dari sisi regulasi dan permodalan dalam usaha untuk lebih meningkatkan kualitas dan kuantitas dari produk yang akan dipasarkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar