SRR - PEKANBARU
Guna mengurangi angka kejahatan, polisi tak
lagi menggunakan pendekatan tradisional. Polisi kini lebih mengedepankan
penyelesaian akar persoalan dari kejahatan. Menyelesaikan akar persoalan
kejahatan itu sendiri dengan melakukan pendekatan yang lebih variatif
dan melibatkan berbagai pihak. Cara ini dipandang jauh lebih efektif
dalam mengurangi angka kejahatan. Cara ini juga melindungi masyarakat
agar tidak menjadi korban kejahatan.
POP (Problem Oriented Policing) adalah bentuk pemolisian mutakhir yang berkembang saat ini di berbagai belahan dunia. Bentuk ini telah diimplementasikan oleh beberapa negara. Terbukti cukup ampuh dalam mengurangi kejahatan. Polisi di Indonesia juga tengah berupaya mengimplementasikan bentuk ini. Polres Metro Jakarta Barat salah satunya, mencoba menerapkan cara pemolisian ini dengan tetap memperhatikan nilai-nilai lokal yang sudah ada dan hidup di masyarakat Jakarta Barat pada khususnya dan Jakarta pada umumnya. Melalui program Si Gahtan (Sistem Pencegahan Kejahatan) yang berbasis komuniti, pengimplementasiannya dalam bentuk sistem pencegahan kejahatan di permukiman dan komplek perumahan, dengan menggandeng lembaga RW dan pihak developer perumahan sebagai pengelola keamanan warga. Tentunya juga dengan tetap mengikutsertakan seluruh komponen masyarakat dengan semangat sinergitas kemitraan. (Don)
POP (Problem Oriented Policing) adalah bentuk pemolisian mutakhir yang berkembang saat ini di berbagai belahan dunia. Bentuk ini telah diimplementasikan oleh beberapa negara. Terbukti cukup ampuh dalam mengurangi kejahatan. Polisi di Indonesia juga tengah berupaya mengimplementasikan bentuk ini. Polres Metro Jakarta Barat salah satunya, mencoba menerapkan cara pemolisian ini dengan tetap memperhatikan nilai-nilai lokal yang sudah ada dan hidup di masyarakat Jakarta Barat pada khususnya dan Jakarta pada umumnya. Melalui program Si Gahtan (Sistem Pencegahan Kejahatan) yang berbasis komuniti, pengimplementasiannya dalam bentuk sistem pencegahan kejahatan di permukiman dan komplek perumahan, dengan menggandeng lembaga RW dan pihak developer perumahan sebagai pengelola keamanan warga. Tentunya juga dengan tetap mengikutsertakan seluruh komponen masyarakat dengan semangat sinergitas kemitraan. (Don)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar