SRR - ROHIL
Sebanyak 185,5 hektare lahan dan hutan di sejumlah kawasan di Kabupaten
Rokan Hilir, Provinsi Riau, dilaporkan hangus terbakar dan sebagian
besar masih menghasilkan asap pekat.
"Kebakaran lahan di Rokan Hilir terjadi di 12 titik dan masih menghasilkan asap," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah (Polda) Riau Ajun Komisaris Besar Guntur Aryo Tejo kepada melalui pesan elektroniknya, Minggu.
AKBP Guntur mengatakan, titik kebakaran itu terjadi di 12 desa pada empat wilayah kecamatan meliputi Kecamatan Bangko Pusako, Kubu, dan Tanah Putih serta Kecamatan Palika.
Untuk di wilayah Kecamatan Bangko Pusako, menurut dia, terdapat dua titik kebakaran lahan yang sejauh ini masih menghasilkan asap.
Lokasi pertama, dikemukakannya, berada di Desa Sei Manasib yang melanda lahan seluas 30 hektare dan di Desa Teluk Bano seluas 40 hektare.
Kebakaran lahan di wilayah Kecamatan Kubu, menurut dia, hanya ada satu titik, tepatnya berada di kawasan Desa Teluk Nilap dengan luas lahan terbakar mencapai 30 hektare.
Untuk kebakaran lahan di Kecamatan Tanah Putih ada sebanyak empat titik juga masih menghasilkan asap.
Empat titik kebakaran itu, dikatakannya, berada di Dusun Sono dengan lahan terbakar mencapai 26,5 hektare, kemudian di kawasan lahan Koperasi IKRAM Rantau Bais mencapai tiga hektare, kemudian Kelompok Tani Rantau Bais Terpadu (KTRBT) Dusun Impah sebanyak 30 hektare lahan hangus, dan di Batang Kopau, Rantau Bais ada empat hektare.
Selanjutnya, menurut dia, di wilayah Kecamatan Palika dilaporkan ada sebanyak lima titik kebakaran lahan juga masih menghasilkan asap.
Lima titik kebakaran itu meliputi Desa Sei Tengar dengan luas lahan terbakar satu hektare, Desa Sei Sanggul ada lima hektare, Desa Batang Kopau ada sepuluh hektare, Desa Siandam Jaya lahan terbakar mencapai tiga hektare, dan terakhir di Desa Sei Daun dengan luas lahan terbakar sebanyak tiga hektare.
Guntur mengatakan, langkah dan upaya yang telah dilaksanakan petugas polri dan gabungan adalah pada pukul 11.00 s/d 17.00 WIB pada Sabtu (2/8) menyiram di lokasi asap dengan kekuatan personel dari kepolisian resort (polres), kepolisian sektor (polsek) maupun bantuan kendali operasi (BKO) Brigade Mobile (Brimob) sebanyak 100 personel yang di 11 lokasi kebakaran lahan.
Langkah lainnya, dikatakannya, memobilisasi masyarakat dan karyawan perusahaan perkebunan sekitar lokasi kebakaran untuk membantu penyiraman agar asap benar-benar habis atau api dapat padam.
Kemudian, ditambahkannya, melaksanakan pemetaan oleh tim intel terkait areal atau lokasi yang terbakar guna langkah penyelidikan tindak pidana kehutanan atau lingkungan hidup maupun perkebunan.
Kepolisian juga memasang pembatas khusus (police line) dalam penyelidikan pada lahan bekas terbakar, sekaligus menyosialisasikan larangan pembakaran lahan atau hutan dan menempel maklumat Kapolda Riau untuk menjaga kelsetarian hutan di tempat-tempat umum atau kawasan pemukiman petani.
"Kebakaran lahan di Rokan Hilir terjadi di 12 titik dan masih menghasilkan asap," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah (Polda) Riau Ajun Komisaris Besar Guntur Aryo Tejo kepada melalui pesan elektroniknya, Minggu.
AKBP Guntur mengatakan, titik kebakaran itu terjadi di 12 desa pada empat wilayah kecamatan meliputi Kecamatan Bangko Pusako, Kubu, dan Tanah Putih serta Kecamatan Palika.
Untuk di wilayah Kecamatan Bangko Pusako, menurut dia, terdapat dua titik kebakaran lahan yang sejauh ini masih menghasilkan asap.
Lokasi pertama, dikemukakannya, berada di Desa Sei Manasib yang melanda lahan seluas 30 hektare dan di Desa Teluk Bano seluas 40 hektare.
Kebakaran lahan di wilayah Kecamatan Kubu, menurut dia, hanya ada satu titik, tepatnya berada di kawasan Desa Teluk Nilap dengan luas lahan terbakar mencapai 30 hektare.
Untuk kebakaran lahan di Kecamatan Tanah Putih ada sebanyak empat titik juga masih menghasilkan asap.
Empat titik kebakaran itu, dikatakannya, berada di Dusun Sono dengan lahan terbakar mencapai 26,5 hektare, kemudian di kawasan lahan Koperasi IKRAM Rantau Bais mencapai tiga hektare, kemudian Kelompok Tani Rantau Bais Terpadu (KTRBT) Dusun Impah sebanyak 30 hektare lahan hangus, dan di Batang Kopau, Rantau Bais ada empat hektare.
Selanjutnya, menurut dia, di wilayah Kecamatan Palika dilaporkan ada sebanyak lima titik kebakaran lahan juga masih menghasilkan asap.
Lima titik kebakaran itu meliputi Desa Sei Tengar dengan luas lahan terbakar satu hektare, Desa Sei Sanggul ada lima hektare, Desa Batang Kopau ada sepuluh hektare, Desa Siandam Jaya lahan terbakar mencapai tiga hektare, dan terakhir di Desa Sei Daun dengan luas lahan terbakar sebanyak tiga hektare.
Guntur mengatakan, langkah dan upaya yang telah dilaksanakan petugas polri dan gabungan adalah pada pukul 11.00 s/d 17.00 WIB pada Sabtu (2/8) menyiram di lokasi asap dengan kekuatan personel dari kepolisian resort (polres), kepolisian sektor (polsek) maupun bantuan kendali operasi (BKO) Brigade Mobile (Brimob) sebanyak 100 personel yang di 11 lokasi kebakaran lahan.
Langkah lainnya, dikatakannya, memobilisasi masyarakat dan karyawan perusahaan perkebunan sekitar lokasi kebakaran untuk membantu penyiraman agar asap benar-benar habis atau api dapat padam.
Kemudian, ditambahkannya, melaksanakan pemetaan oleh tim intel terkait areal atau lokasi yang terbakar guna langkah penyelidikan tindak pidana kehutanan atau lingkungan hidup maupun perkebunan.
Kepolisian juga memasang pembatas khusus (police line) dalam penyelidikan pada lahan bekas terbakar, sekaligus menyosialisasikan larangan pembakaran lahan atau hutan dan menempel maklumat Kapolda Riau untuk menjaga kelsetarian hutan di tempat-tempat umum atau kawasan pemukiman petani.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar