MANDAU - SRR
(*aw)
Kamis
pagi 7:30. 29 Mei 2014 warga Sungai Tani
Simpang Lima RT 01 RW 04 di kejutkan dengan adanya suara minta tolong seorang gadis yang merintih kesakitan. Kejadian itu
bermula terdengar oleh seorang warga
yang bernama Wasimin. Kebetulan yang saat itu berada diladangnya hendak berencana
bercocok tanam. ‘’Saya hari ini keladang ingin membersihkan lading, pada saat
hendak mengambil cangkul, saya mendengarkan suara minta tolong seorang anak gadis. Spontan saja saya mencari
sumber suara tersebut. Dan kemudian saya sampai di TKP (Tempat Kejadian Perkara).
Saya melihat seorang anak gadis menangis dan merangkak meminta tolong ke saya
dengan kondisi celana yang pakai si korban sobek dan penuh dengan percikan darah”.
Saya
langsung menanyakan ke korban, “kenapa dek dan si korban menjawab saya di
perkosa dan di pukuli pak, tetapi karena saya ragu dan masih sendiri, saya
berlari mencari dan meminta bantuan ke
warga setempat, Warga pun berbondong - bondang datang ingin melihat kejadian tragis tersebut”,
Ujar Pak Wasingin kepada Wartawan SRR.
Kemudian
perlahan - lahan pak wasimin menanyai gadis yang bernama tiara tersebut “Rumah
adek dimana”, dan korban pun menjawab “rumah saya di Tegal Sari di Perumahan
Kantor Camat Lama” ujar sikorban (tiara) 13 th dengan sangat lemas.
Dan
kebetulan Pak Wasimin mempunyai Adik Ipar yang tingal di Jalan Tegal Sari
tersebut. Kemudian Pak Wasimin menelphone adik iparnya meminta bantuan apakah ada
warga yang merasa kehilangan anggota keluarganya.
Korban
mengaku, “dibawa dari rumah ke TKP sekitar jam 12 dini hari malam tadi dan
direnggut keperawanannya di Sungai Tani.
Si korban tidak mengenal tersangka, yang saya ingat, saya dibawa dari rumah oleh
seorang laki-laki yang berambut panjang, badannya pendek agak berisi dan
memakai sepeda motor matic (MIO), kemudian saya tidak ingat apa – apa lagi dan saya
sudah terbaring tak berdaya di tempat ini, ketika saya meminta tolong,
tersangka memukul wajah saya dengan kayu atau sejenis benda tumpul. Sehingga bibir
dan kepala saya mengalami bengkak. Sehingga membuat saya tidak sadarkan diri
lagi” begitu ujar si korban menjawab pertanyaan pak wasimin.
Dan
tak berapa lama, kedua orang tua Tiara datang ke tempat kejadian. Hati orang
tua mana yang tak teriris dan tercabik melihat dan menyaksikan putri
kesayangannya di perkosa oleh manusia yang bejat dan tak bertanggung jawab. kedua
orang tua Tiara hanya bisa berpasrah kepada Sang Ilahi agar si manusia bejat
ini dapat ditangkap dan di hukum seberat - beratnya oleh pihak yang berwenang.
Berdasarkan
kronologi bapak si korban bercerita “sekitar jam 12 malam dini hari saya
mendengar suara mobil yang kemudian di ikuti dengan suara motor matic
(MIO) tetapi saya beranggapan itu hanya
suara aktivitas diluar saja dan di jam
03:45 saya terbangun karena saya ingin melakukan rutin nitas saya yakni ingin
melaksanakan sholat malam seperti
biasanya. Ketika saya ingin ke kamar mandi
saya melihat pintu kamar anak saya terbuka dan jendelanya juga terbuka.
Kemudian
saya memanggil ibunya, “apakah ibu melihat Tiara dan ibunya menjawab mungkin
dia kekamar mandi” ujar ibu korban. Kemudian
saya mengcek ke kamar mandi dan tidak ada Tiara di dalam kamar mandi, kemudian
situasi mulai tegang bapak dan ibu Tiara segera mencari Tiara dari jam 04:00
subuh sampai di temukanya Tiara jam 07:30 di Sungai Tani Simpang Lima”. kini Tiara dibawah ke Rumah Sakit Umum Stadion untuk diberikan perawatan yang
intensif dan pemulihan kondisi Tiara kembali.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar