Kamis, 29 Mei 2014

KEPERAWANAN KU DI RENGGUT DI SUNGAI TANI (SIMPANG LIMA)

MANDAU - SRR
(*aw)
   Kamis pagi 7:30. 29 Mei  2014 warga Sungai Tani Simpang Lima RT 01 RW 04 di kejutkan dengan adanya suara minta tolong seorang  gadis yang merintih kesakitan. Kejadian itu bermula  terdengar oleh seorang warga yang bernama Wasimin. Kebetulan yang saat itu berada diladangnya hendak berencana bercocok tanam. ‘’Saya hari ini keladang ingin membersihkan lading, pada saat hendak mengambil cangkul, saya mendengarkan suara minta tolong  seorang anak gadis. Spontan saja saya mencari sumber suara tersebut. Dan kemudian saya sampai di TKP (Tempat Kejadian Perkara). Saya melihat seorang anak gadis menangis dan merangkak meminta tolong ke saya dengan kondisi celana yang pakai si korban sobek  dan penuh dengan percikan darah”.
   Saya langsung menanyakan ke korban, “kenapa dek dan si korban menjawab saya di perkosa dan di pukuli pak, tetapi karena saya ragu dan masih sendiri, saya berlari mencari dan meminta bantuan  ke warga setempat, Warga pun berbondong - bondang  datang ingin melihat kejadian tragis tersebut”, Ujar Pak Wasingin kepada Wartawan SRR.
   Kemudian perlahan - lahan pak wasimin menanyai gadis yang bernama tiara tersebut “Rumah adek dimana”, dan korban pun menjawab “rumah saya di Tegal Sari di Perumahan Kantor Camat Lama” ujar sikorban (tiara) 13 th  dengan sangat lemas. 
  Dan kebetulan Pak Wasimin mempunyai Adik Ipar yang tingal di Jalan Tegal Sari tersebut. Kemudian Pak Wasimin menelphone adik iparnya meminta bantuan apakah ada warga yang merasa kehilangan anggota keluarganya.
   Korban mengaku, “dibawa dari rumah ke TKP sekitar jam 12 dini hari malam tadi dan direnggut keperawanannya  di Sungai Tani. Si korban tidak mengenal tersangka, yang saya ingat, saya dibawa dari rumah oleh seorang laki-laki yang berambut panjang, badannya pendek agak berisi dan memakai sepeda motor matic (MIO), kemudian saya tidak ingat apa – apa lagi dan saya sudah terbaring tak berdaya di tempat ini, ketika saya meminta tolong, tersangka memukul wajah saya dengan kayu atau sejenis benda tumpul. Sehingga bibir dan kepala saya mengalami bengkak. Sehingga membuat saya tidak sadarkan diri lagi” begitu ujar si korban menjawab pertanyaan pak wasimin.
   Dan tak berapa lama, kedua orang tua Tiara datang ke tempat kejadian. Hati orang tua mana yang tak teriris dan tercabik melihat dan menyaksikan putri kesayangannya di perkosa oleh manusia yang bejat dan tak bertanggung jawab. kedua orang tua Tiara hanya bisa berpasrah kepada Sang Ilahi agar si manusia bejat ini dapat ditangkap dan di hukum seberat - beratnya oleh pihak yang berwenang.
Berdasarkan kronologi bapak si korban bercerita “sekitar jam 12 malam dini hari saya mendengar suara mobil yang kemudian di ikuti dengan suara motor matic (MIO)  tetapi saya beranggapan itu hanya suara aktivitas diluar saja  dan di jam 03:45 saya terbangun karena saya ingin melakukan rutin nitas saya yakni ingin melaksanakan sholat malam  seperti biasanya. Ketika saya ingin ke kamar mandi  saya melihat pintu kamar anak saya terbuka dan jendelanya juga terbuka. 
  Kemudian saya memanggil ibunya, “apakah ibu melihat Tiara dan ibunya menjawab mungkin dia kekamar mandi” ujar ibu korban.  Kemudian saya mengcek ke kamar mandi dan tidak ada Tiara di dalam kamar mandi, kemudian situasi mulai tegang bapak dan ibu Tiara segera mencari Tiara dari jam 04:00 subuh sampai di temukanya Tiara jam 07:30 di Sungai Tani Simpang Lima”. kini Tiara dibawah ke Rumah Sakit Umum Stadion untuk diberikan perawatan yang intensif dan pemulihan kondisi Tiara kembali.   

Tidak ada komentar:

Posting Komentar