MANDAU-SRR
(*058)
Pada era
tahun 2014 ini, banyak sekali informasi yang didapat, baik dari Media Cetak,
maupun di Media Elektronik. Wartawan Media Suara Rakyat Riau terpanggil hati
nuraninya untuk mencari informasi yang akurat dilapangan. Kebetulan salah Seorang
Wartawan Media Suara Rakyat Riau melintas di suatu Kawasan Hukum dan Tata
Pemerintahan di Kelurahan Air Jamban Duri, yang berada di Jalan Stadion Duri. Wartawan
tersebut mencoba menyelidiki tentang suatu kasus yang sudah lama. Kasus tersebut
mengenai beras raskin.
Beras
raskin merupakan beras yang diperuntukkan bagi kaum miskin ataupun kaum duafa
yang ada di wilayah Kerja Pemerintahan Kelurahan Air Jamban. Beras tersebut
harus benar-benar tersalurkan dengan baik dan tepat sasaran. Sebagai Wartawan yang
baik dan jeli melihat suatu perkembangan yang tidak lazim di masyarakat akan mengupas tuntas tentang
beras raskin yang berada di Wilayah Kerja Tata Pemerintahan Kelurahan Air
Jamban.
Wartawan tersebut
melihat ada beras raskin yang bertumpuk disebelah Kantor Kelurahan Air Jamban
Duri yang dititipkan disalah satu warung kopi dekat Kantor Kelurahan Air Jamban
Duri. Wartawan tersebut mencoba mengkonfirmasi dengan aparat yang terkait dan
panitia penyaluran beras raskin. Ternyata tak satupun yang bisa memberi
komentar yang bisa dipertanggung jawabkan keaslian data penyaluran beras
raskin. Jadi masyarakat yang betul-betul ingin mendapat beras raskin sangat
sulit mendapat informasi yang akurat. Penduduk miskin hanya tau dari
desas-desus pembagian jatah beras raskin.
Ada pula
masyarakat yang mengeluh, harus membayar uang administrasi untuk mendapatkan
beras raskin yang cukup satu kali pakai aja. Seharusnya dapat jatah 30kg (kilogram)dan
ternyata hanya mendapat sekitar 15kg (kilogram), adapula yang mendapat 5kg (kilogram)
per Kepala Keluarga. Jadi dari sini dapat kita lihat bahwa ketidak
transparannya suatu aparat Pemerintahan yang ada di Kelurahan Air Jamban, dalam
memberikan suatu arahan penyaluran beras raskin tersebut. Menurut analisa
penulis bahwa penyaluran beras raskin tidak tepat sasran, ada yang keluarga
mampu mendapat beras raskin sedangkan yang paling miskin tidak dapat beras raskin.
Sehingga muncul pertanyaan, Kemana beras raskin disalurkan?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar