Selasa, 18 Maret 2014

LEMAHNYA PENGAWASAN PEMILU 2014 DI KECAMATAN MANDAU


MANDAU-SRR

SRR-(*058)

   Pemilu 2014-2019 akan bayak terjadi kecurangan-kecurangan,beberapa  caleg sudah membooking tempat duduk di kursi  DPRD Bengkalis.dengan membayar  uang lebih untuk kursi Dewan.Ada pula Caleg membuat koneksi di lembaga pemerintahan.berbagai cara ditempuh oleh caleg untuk dapat duduk dikursi panas DPRD Bengkalis.Ada caleg bagi-bagi uang 100.000,ada pula bagi-bagi beras kemasyarakat.

   Lemahnya Lembaga pengawasan pemilu seperti:panwaslu tidak berdaya untuk mengawasi  jalannya pemilu 2014, Contohnya:panwaslu dikecamatan Mandau, Seakan-seakan lepas tangan bila ada kecurangan dilapangan.mereka dengan entengnya menjawab: itu urusan interen partai.jadi menurut pengamatan saya sebagai wartawan suara rakyat riau yang ditugaskan di kecamatan Mandau:bahwa pemilu 2014 akan pasti terjadi kecurangan.seperti kata pepatah:ada gula ada semut.artinya:dimana ada uang disitu masyarakat mau nyoblos.kalau tidak ada uang jangan harap bisa dapat suara lebih.kelaut aja lah.

Tiket  VIP untuk duduk dikursi dewan sudah dipersiapkan.Siapa yang berani bayar mahal tiket vip tersebut, Dialah pemenangnya dipertarungan 2014.berbagai cara, bujuk rayu caleg yang mempunyai uang lebih, Pastilah caleg tersebut menang mutlak.seperti :pemilu yang sebelumnya.kita dapat berkaca dalam pemilihan kepala desa, pemilihan kepala daerah, Pemilihan gubernur, Pemilihan Rt, Dan lain-lain.pasti calon tersebut habis-habisan mengeluarkan uang untuk mencapai target.untuk dapat kursi di nomor Satu.

   Sebagaimana kita ketahui, Bahwa pemilu 2014 ini, masyarakat Indonesia, khususnya kecamatan Mandau: bahwa masyarakat Mandau diperkirakan tidak berminat untuk nyoblos.karena mereka sudah terbiasa dengan uang.siapa yang tidak tertarik dengan uang.mengingat kebutuhan bahan pokok dijaman era globalisasi ini semakin melambung tinggi.masyarakat Mandau sudah bosan dengan janji-janji manis para caleg.contoh konkritnya: mana ada caleg yang mau memperjuangankan nasib buruh, mensejah terahkan masyarakatnya.kita lihat dilapangan dalam pilkada (pemilihan kepala daerah) bupati bengkalis, yang menjanjikan berdirinya kabupaten Mandau.ternyata tidak terwujud cita-cita tersebut, Hanya akal- akalan aja. Bagaimana masyarakat Mandau percaya, Bila sudah dibohongi.maka seumur hidup pasti tidak akan percaya lagi dikemudian hari.

  Tahun politik dijaman era globalisasi ini, Sangat Sering terjadi kecurangan.berbagai tipu muslihat sudah dibuat untuk menjaring masyarakat yang menginginkan  uang untuk dapat memilih calon legislatiif yang berduit, Berbagai macam cara dibuat, Seperti  halnya oknum PAN membuat family 100, Bagi-bagi uang 100.000.Oknum PDIP juga berbuat hal yang sama yaitu bagi-bagi beras, Dan berbagai oknum partai lainnya juga berbuat hal yang serupa yaitu;bagi-bagi sembako kemasyarakat Mandau.jadi menurut hemat saya: di tahun kuda dan di tahun politik ini kecenderungan masyarakat Mandau diperkirakan banyak golput(golongan putih), Alias tidak ikut memilih.Dan pasti banyak kecurangan.seperti  lagu: “semangka berdaun sirih”.janji-janji tinggal janji.semua berpulang pada individunya masing-masing.

Simon parlaungan tobing,s.sos.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar