BANGKINANG - SRR
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ketika memberikan pengarahan dihadapan para pejabat dijajaran Pemprov Riau yang tergabung dalam Forkopinda Riau, Bupati/Walikota se-Riau, Kapolres se- Riau dan Dandim se-Provinsi Riau, menyampaikan tiga hal pokok yang sekaligus merupakan instruksi dari Kepala Negara dalam hal Operasi Tanggap Darurat Kabut Asap di Provinsi Riau. Tiga hal pokok tersebut meliputi; pertama padamkan api hilangkan asap. Kedua, penegakan hukum terhadap pembakar lahan. Ketiga berikan layanan terbaik kepada masyarakat yang terserang penyakit sebagai dampak kabut asap tanpa dipungut biaya atau pengobatan secara gratis. Demikian diungkapkan Bupati Kampar, H. Jefry Noer, SH melalui Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kampar, Ir. H. Alizabar ketika ditemui di Lanud Rusmin Nuryadin Simpang Tiga Pekanbaru pada Senin (17/3) atau tepatnya usai mengikuti acara pengarahan sekaligus mengantar keberangkatan Presiden SBY dari Bandara SSK II Pekanbaru menuju Bandara Minangkabau Padang Provinsi Sumatera Barat. Tampak hadir pada acara tersebut Wakil Ketua DPRd Kampar, Hj. Eva Yuliana Jefry, Dandim 0313/KPR, Kapolres Kampar dan sejumlah pejabat dijajaran Pemkab Kampar. Ditambahkan Alizabar bahwa hingga pukul 07.30 WIB pagi Senin (17/3) kondisi cuaca plus kualitas udara di Kota Bangkinang dan Kabupaten Kampar umumnya sudah terus membaik, terlebih lagi sejak kemaren Ahad (12/3) dan malam harinya hampir seluruh wilayah di Kabupaten Kampar diguyur hujan dengan kondisi curah hujan ada yang cukup lebat hingga sedang, sehingga kabut asap terus menipis dan langit terlihat semakin cerah. Cahaya matahari juga mulai terlihat bersinar secara normal.
Dan hingga setakat ini tambah Alizabar di Kabupaten Kampar masih terpantau satu titik api yakni masih ada kebakaran lahan di Desa Buluh Cina Kecamatan Siak Hulu. Dan untuk mengatasi kebakaran lahan di Desa Buluh Cina tersebut pihak BPBD Kampar dan tim Operasi Tanggap Darurat Kabut Asap Riau secepatnya akan melakukan upaya pemadaman api dan sekaligus menghilangkan kabut asap. Upaya pemadaman titik api dan upaya menghilangkan kabut asap segera dilakukan dengan mempedomani arahan Presiden SBY tentang tiga upaya tanggap darurat kabut asap di Provinsi Riau dan pada intinya Pemkab Kampar siap untuk melaksanakan tiga intruksi Presiden SBY tersebut, ujarnya. Secara terpisah Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kampar, H. Herlyn Rahmola, SKM, M.Kes ketika ditemui di Bangkinang Senin (17/3) mengungkapkan bahwa sedikitnya ada lima dampak kabut asap untuk jangka pendek yakni pertama iritasi mata, hidung dan tenggorakan. Kedua, iritasi kulit. Ketiga, Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA). Keempat, memperburuk Asma dan penyakit paru kronis seperti Bronkitis Kronik, Penyakit Paru Obstuctive Kronik). Dan kelima, mudah lelah. Ditambahkan Herlyn Rahmola bahwa sedikitnya di Kabupaten Kampar tercatat bahwa akibat kabut asap di Kampar masyarakat yang menderita penyakit ISPA sebanyak 4.220 orang, pneumonia 98 kasus, asma 377 ksus, iritasi mata 278 kasus, dan iritasi kulit 320 kasus penderita, ujarnya. (Humas Kampar).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar