Ini kali ketiga Dedi tak lepas memandang Jefry Noer yang sedang memberi tausiyah di Masjid At Taubah kompleks Lembaga Permasyarakatan Kelas II B Bangkinang, Kamis (20/3). “Ada semangat tersendiri bagi saya, kalau beliau mengasi wejangan. Semangat hidup saya kembali ada. Saya tak sabar lagi untuk hidup normal selepas menjalani hukuman,” kata ayah satu anak ini lirih. Di dalam masjid yang dijejali sekitar 120 orang itu, Jefry kembali memberi semangat. “Jadikan lembaga pemasyarakatan ini rumah keselamatan. Di sini, kita mendapat kesempatan untuk lebih dekat dengan Allah,” ujar Jefry. Di barisan belakang, lagi-lagi Dedi menatap serius. Belum tentu saat bebas nanti kata Jefry, kesempatan luas untuk beribadah terulang lagi. “Temukanlah keselamatan dunia dan akhirat di sini. Ingat, segala apa yang terjadi di dunia ini atas kuasa Allah. Segala yang kita perbuat karena kuasa Allah. Yang penting, sesat di jalan, segeralah kembali ke pangkal. Jadilah manusia baru, kubur dalam-dalam kenangan lalu dan segera tatap masa depan, “ pesan Jefry.
Meski menjalani hukuman gara-gara kasus penipuan, pesan-pesan Jefry ini telah membikin Dedi merasa seperti di rumah sendiri. “Saya digiring untuk memperbaiki iman dan taqwa saya,” ujar lelaki 28 tahun ini. Sudah 1 tahun 10 bulan Dedi jadi warga binaan di sana. Masih ada 1 tahun 2 bulan lagi hukuman yang musti dia lewati, sebelum dia kembali berkumpul bersama istri dan anaknya. “Selain belajar pertukangan, saya juga dibekali gimana caranya mendapat duit dengan cara yang halal. Insya Allah kalau saya bebas nanti, saya mau ikut pelatihan di Pusat Pelatihan Pertanian Perdesaan Swadaya (P4S) juga. Saya ingin menjadi petani sukses,” Dedi berharap. Tak hanya memberi wejangan, Jefry juga mengajari warga binaan ragam hal, mulai dari belajar mengaji, hingga gimana cara berwudhu yang benar. “Sini-sini, biar saya ajari berwudhu yang benar, tanpa harus menghabiskan banyak air,” kata Jefry saat dia melihat beberapa warga binaan mengambil wudhu di sisi Barat masjid itu. Kebetulan waktu zuhur sudah tiba. Jefry kemudian memanggil Daulay, warga binaan yang dituakan di Lapas itu. “Tolong ajari mereka berwudhu yang benar, ya. Ajari juga mereka mengaji. Saya kan ndak tiap hari ke sini. Bikin mereka berkelompok, biar pengajiannya bagus,” pinta Jefry. (Humas Kampar)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar