ROKAN HILIR - SRR
SRR - 061
ADMINISTRASI
PEMERINTAHAN : 10 Kabupaten & 2 Kota, 171 Kecamatan, 1.826 Desa/Kelurahan, DEMOGRAFI (TAHUN
2013):Jumlah Pddk (jiwa): 6.125.283, Kepadatan Penduduk: 68 jiwa/km, Pertumbuhan Pddk: 3,31, POSISI STRATEGIS WILAYAH :Berada pada alur Perdagangan Internasional (Selat Malaka), berhadapan
dengan Negara Singapore dan Malaysia, Berada di Alur Lintas Timur Sumatera yang
merupakan wilayah cepat tumbuh dan berkembang . Memiliki potensi Sumber Daya Alam Daerah.
GEOGRAFIS : Luas Wilayah: 107.932,71 Km2, Daratan: 80,11, Lautan/Perairan:
19,89 %, TENAGA ERJA TAHUN
2013 :Angkatan kerja : 2.625.848, Kesempatan kerja: 2.481.361, Pengangguran terbuka: 5,50 %, Penduduk Miskin : 8,42 % KEBERLANJUTAN RKP
2014; MERESPON TANTANGAN
EKSTERNAL-INTERNAL; DITERJEMAHKAN KE DALAM ISU STRATEGIS MASING-MASING BIDANG. GARIS BESAR ARAH
KEBIJAKAN PEMBANGUNAN NASIONAL TAHUN 2015
Reformasi
pembangunan yang telah berjalan perlu dilanjutkan dan diperkuat untuk
menciptakan struktur perekonomian yang kokoh melalui percepatan hilirisasi
industri berbasis sumber daya alam, mengurangi ketergantungan impor barang
modal dan bahan baku, kepastian hukum dan penegakan hukum serta reformasi
birokrasi dan tata kelola pemerintahan. Daya saing nasional masih harus
ditingkatkan terutama untuk menghadapi dimulainya pelaksanaan Masyarakat
Ekonomi ASEAN (MEA), meneruskan perbaikan neraca transaksi berjalan, memperkuat
landasan pembangunan agar tidak masuk dalam Jebakan Negara Berpendapatan
Menengah (Middle Income Trap). RPJMN tahap ketiga dari RPJPN 2005-2025 diarahkan untuk memantapkan
pembangunan secara menyeluruh dengan menekankan pembangunan keunggulan
kompetitif perekonomian berbasis SDA yang tersedia, SDM berkualitas, serta
kemampuan Iptek. Visi RPJMD Provinsi
Riau Tahun 2014 – 2019 “Terwujudnya
Provinsi Riau yang Maju, Masyarakat Sejahtera dan Berdaya Saing Tinggi,
Terhapusnya Kemiskinan dan Tersedianya Kesempatan Kerja” MISI PEMBANGUNAN
PROVINSI RIAU 2014– 2019 (draft RPJMD)
I. MENINGKATKAN
PEMBAMBANGUNAN INFRASTRUKTUR
Pembangunan Infrastruktur berkaitan erat dengan memajukan ekonomi
Masyarakat dan berfungsi pula untuk kepentingan sosial , Membuka
daerah yang terisolir, guna meningkatkan ekonomi masyarakat dengan membangun jalan dan jembatan. Memantapkan
jaringan jalan primer dengan melakukan pemeliharaan secara rutin dan berkala. Meningkatkan jalan Kabupaten, antar Kecamatan
dan jaringan jalan Provinsi. Membuka jalan-jalan baru sesuai dengan
perkembangan peningkatan jalan dalam kota dan jalan-jalan dalam desa, setiap
desa diberikan/dialokasikan dana untuk pembnagunan jalan dan perumahan layak
huni dalam Desa sekurang kurangnya Rp. 1 Milyar dan pelaksanaanya sesuai
ketentuan yang berlaku. Peningkatan sarana dan prasarana
irigasi/pengairan. Normalisasi pengairan dan pembuangan air.
II. MENINGKATKAN
PELAYANAN PENDIDIKAN
Peningkatan mutu
pendidikan dengan memberikan pendidikan yang lebih tinggi pada guru serta peningkatan disiplin para guru. Membangun sekolah
sekolah yang bersifat khusus/unggul dan sekolah satu atap. Melanjutkan rehab sekolah sekolah yang masih
belum memenuhi standar. Pendidikan. Membangun sekolah sekolah kejuruan. Meningkatkan
pembangunan perguruan tinggi. Meningkatkan kesejahteraan guru.
III. MENINGKATKAN
PELAYANAN KESEHATAN
Menekan laju pertumbuhan penduduk baik kelahiran ataupun perpindahan
dari daerah lain. Menekan angka kematian bayi. Meningkatkan angka harapan hidup atau usia
hidup. Memantapkan sarana dan prasarana kesehatan
yang ada dan pembangunan sarana dan prasarana kesehatan bagi daerah yang
berjarak jauh dari rumah sakit dan meningkatkan status puskesmas menjadi
puskesmas rawat inap . Meningkatkan pelayanan kesehatan dengan
memperbanyak dokter spasialis serta medis lainnya
IV. MENGENTASKAN KEMISKINAN
Pembangunan Rumah layak huni dan rumahnya ditanami buah-buahan dan
dibuatkan kolam. Pembangunan resethlemen desa dimaksudkan untuk memukimkan kembali penduduk miskin yang hidup
terisolir . Membangun perkebunan rakyat, membantu modal usaha, memberikan bantuan bibit, memberikan pendidikan
gratis. melalui
beasiswa dan memberikan pelayanan kesehatan bagi masyarkat miskin. Menyiapkan
lapangan kerja baru dalam rangka menurunkan
tingkat pengangguran. Memajukan sektor industri melalui keterampilan
rumah tangga atau industri
rumah tangga serta membina pedagang kecil.
V. MEWUJUDKAN PEMERINTAHAN YANG BAIK,
PROFESIONAL DAN HANDAL
Terciptanya sistem kelembagaan dan ketatalaksanaan pemerintahan yang bersih, efisien, efektif dan professional. Meningkatkan sumber daya aparatur dan disiplin
bagi aparatur.
Menciptakan efesiensi
birokrasi guna meningkatkan kinerja dan penghematan keuangan. Meningkatkan
fungsi sistem informasi manajemen
pemerintahan.
Memantapkan pengelolaan
Pemerintahan Desa dengan memperhatikan kesejahteraan Perangkat
Desa.
VI. MEMANTAPKAN
PEMBANGUNAN MASYARAKAT YANG BERBUDAYA,
BERIMAN DAN BERTAQWA SERTA PEMANTAPAN
STABILITAS POLITIK, Tersosialisasinya dan teraplikasikannya
Budaya Melayu ditengah masyarakat pada semua aspeknya. Prinsip-prinsip dasar Budaya Melayu yang
bersendikan Islam menjadi panutaan masyarakat. Implementasi Budaya Melayu dalam aspek
arsitektur, tata lingkungan dan kesenian menjdai ciri khas daerah. Lestarinya Budaya
Melayu dan Kearifan Lokal. Terciptanya tolenrasi, kerjasama dan suasana
kondusif antar etnik sehingga menjadi
sinergi yang sesuai untuk mendukung pembangunan. Terciptanya toleransi dan kerukunan antar umat
beragama sehingga menjadi modal untuk melaksanakan pembangunan. Terselenggaranya syariat agama yang menjdai
kewajiban bagi setiap pemeluknya. Terciptanya kehidupan masyarakat yang
dilandasi oleh nilai-nilai agama, keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha
Esa, berbudi luhur berakhlak mulia, dan
bermoral tinggi sehinga menjadi pilar utama bagi pembangunan manusia indonesia
seutuhnya. Terwujudnya nilai-nilai positif dan mulia dikalangan masyarakat, yang
berlandaskan pada ajaran agama sehingga
bisa menjadi nilai utama dalam masyarakat, untuk keluar dari belenggu
ketidakbenaran dan akhlak buruk lainnya, menuju kehidupan yang mulia dan
diridhoi Tuhan Yang Maha Esa.
VII. MEMPERKUAT
PEMBANGUNAN PERTANIAN DAN PERKEBUNAN
Meningkatkan sistem
irigasi/ pengairan dan menyiapkan pengadaan pupuk dan racun serangga. Membangun sistem
pengairan pompanisasi dikawasan sentral Produksi di Provinsi Riau.Mendorong para petani melalui pengaktifan
kelompok tani dan kelompok pemakai air. Menggalakan tanaman buah-buahan di pekarangan
dalam satu lokasi yang terbina. Membina masyarakat dalam pengembangan
pembangunan perkebunan kelapa sawit dan karet.
VIII. MENINGKATKAN
PENATAN LINGKUNGAN, KEBERSIHAN DAN
PARIWISATA
Mendorong
masyarakat untuk menciptakan kebersihan dan keindahan serta hidup bersih. Membangun
taman-taman kota dan penyediaan lahan untuk hutan kota serta penghijauan
dipinggir-pinggir jalan . Membangun tempat-tempat rekreasi dan wisata
dalam rangka meningkatkan pendapatan masyarakat. Arah Kebijakan Pembangunan Provinsi Riau (draft
RPJMD 2014 – 2019). Mengoptimalkan penguatan ekonomi daerah dengan cara memperkuat ketahanan pangan, mendorong
pengembangan industri hilir pertanian, memperkuat daya saing UMKM,
mengembangkan perekonomian berbasis perdesaan, mengoptimalkan kesempatan
kerja/usaha dan mereduksi
kesenjangan pendapatan, mengentaskan kemiskinan dan meningkatkan kualitashidup,
dan mengembangkan ekonomi kreatif.
SEKTOR POTENSIAL
PROVINSI RIAU DALAM
PERDAGANGAN & KERJASAMA INVESTASI LUAR NEGERI
Kelapa Sawit, Peluang investasi dan perdagangan dalam industri pengolahan CPO menjadi
berbagai turunannya. Kelapa, Industri pengolahan produk kelapa sangat
menjanjikan khususnya di Kabupaten
Indragiri Hilir. Karet, Sangat berpeluang untuk mengembangkan industri
yang menggunakan bahan baku karet (crumb rubber). Sagu, Industri pengolahan sagu secara modern belum
tersedia seperti bioetanol, sehingga berpotensi untuk pengembangan industry. Kakao, Perkebunan kakao di Prov. Riau masih berpeluang
besar menyerap investasi terutama di Kabupaten Rokan
hilir.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar