PANGKALAN KERINCI-SRR
Kabut asap
dan polusi udara akibat kebakaran hutan dan lahan di Riau sudah memakan korban
jiwa. Seorang warga Pelalawan dilaporkan meninggal dunia karena buruknya kualitas
udara.
Korban
berinisial A warga Desa Rantau Baru, Kecamatan Pangkalan Kerinci. Dia meninggal kemarin setelah 5 hari
dirawat, kata Kepala Seksi Pelayanan Medik RSUD Selasih Pangkalan Kerinci,
Surya Kencana.
Surya
menjelaskan, sebelumnya korban memang sudah mengidap penyakit Effusi Pleura
yang biasa disebut paru-paru basah, atau kangker paru-paru. Karena kondisi
udara juga buruk, hal itu membikin kondisi korban semakin parah dan akhirnya
meninggal dunia.
Penyakit ini
sudah lama diderita korban. Faktor utama yang menyebabkan korban meninggal,
karena buruknya polusi udara dari kebakaran hutan dan lahan di Riau. Kejadian
ini, mungkin satu-satunya terjadi di Riau, kata Surya Kencana.
Sementara
itu, Direktur RSUD Selasih Pangkalan Kerinci, Dr Ahmad Krinein mengatakan sejak
Januari hingga akhir Februari, terdapat 70 pasien penderita Infeksi Saluran
Penrapasan Atas (ISPA). Dari jumlah tersebut, kata dia, terdapat dua orang
pasien di rawat inap.
Selain
pasien penderita ISPA, juga ada 52 pasien penderita Asma yang masuk ke RSUD
Selasaih. Tujuh pasien diantaranya merupakan rawat inap, sedangkan sisanya
adalah pasien yang masuk melalui IGD dan rawat jalan, kata Ahmad Krinein.
Ia
menambahkan, penyakit lain yang disebabkan dari polusi udara yang buruk akibat kabut
asap, yaitu penyakit pnemunia sebanyak 27 pasein. Delapan diantaranya, dirawat
inap di RSUD Selasih. Selain penyakit pnemonuia, juga ada penyakit
konjungtivitis atau iritasi pada mata, yaitu 58 orang, katanya.(KATA KABAR)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar