Selasa, 11 Maret 2014

Tantangan Menaklukkan Kebakaran Lahan Gambut


Rumbai, 21 Februari 2014 - Kebakaran hutan dan lahan di Provinsi Riau umumnya terjadi di lahan gambut. Dampak kebakaran lahan gambut tidak hanya dirasakan oleh masyarakat Riau, tetapi juga oleh perusahaan-perusahaan yang beroperasi di sana, salah satunya adalah PT Chevron Pasific Indonesia (CPI). Kebakaran lahan gambut juga terjadi disekitar wilayah operasi CPI, seperti yang dialami Duri Steamflood pada 2013 dan Dumai Operation pada 2014.
 Awal Februari 2014 lalu, petugas CPI menemukan adanya kebakaran di kawasan hutan konservasi Kota Dumai. Lokasi kebakaran berjarak sekitar 3 – 5 meter dari jalur pipa Duri – Dumai dan pembangkit listrik PGT. Segera setelah mengetahui lokasi kebakaran, CPI mengirimkan kru pemadam kebakaran ke lokasi untuk mengatasi kebakaran, petugas sekuriti untuk menjaga keamanan di lokasi, dan tim operasiuntuk memastikan api tidak mendekati fasilitas CPI dan tidak membahayakan masyarakat yang melintas.

Cuaca yang cukup panas dan titik api yang jauh dari jalan membuat mobil pemadam kebakaran sulit mencapai lokasi asap atau api sehingga air yang disiramkan pun sulit menjangkau titik api.
 Para petugas pun memutuskan untuk berjalan kaki dengan membawa selang air menuju lokasi kebakaran yang jauh dari fasilitas jalan. Kondisi hutan yang lebat merupakan tantangan tersendiri bagi para kru ini. Untuk membuka jalan, mereka harus menebas tanam-tanaman yang menghalangi. Keberadaan kanal dan sungai membuat mereka juga harus membangun jembatan kayu untuk dapat mendekati lokasi.
 Di lokasi kebakaran, mereka disambut oleh api setinggi kurang lebih 3 meter. Setelah bekerja keras selama 30 menit, para petugas itu akhirnya berhasil menaklukkan kobaran api. Tidak ada korban jiwa maupun terluka bakar dalam peristiwa ini. Meskipun demikian, hingga saat ini para petugas tetap bersiaga dan terus berupaya untuk menemukan dan memadamkan titik api lainnya.
 Menemukan titik api di lahan gambut bukanlah hal yang mudah karena api tidak selalu terlihat. Biasanya, yang terlihat di permukaan hanyalah asap dan pohon-pohon yang bertumbangan. Hal ini disebabkan oleh bara api yang menjalar beberapa meter di bawah permukaan tanah, menggerogoti akar-akar pepohonan. Kondisi bisa berlangsung selama berbulan-bulan. Bara api akan terus menjalar dan membakar akar pepohonan dan semua benda yang dilewatinya.
 Saya menyadari risiko pekerjaan saya,tutur Adex Triwarman, salah seorang petugas yang ikut berpartisipasi memadamkan kebakaran di Duri dan Dumai. Tapi saya yakin, jika saya bekerja sesuai dengan prosedur maka kecelakaan kerja dapat dihindarkan,lanjutnya. Saya bangga bekerja sebagai pemadam kebakaran. Anak dan istri merupakan motivasi utama saya untuk bekerja dengan selamat.
 Kerja keras para petugas pemadam kebakaran layak diapreasiasi karena mereka bertungkus-lumus, bahkan bertaruh nyawa, untuk mencegah bencana yang dapat menghancurkan lingkungan dan kehidupan masyarakat ini.(Humas cpi).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar