SIAK-SRR
Bupati Siak Syamsuar, dan wakilnya Alfedri, serta unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Siak, Kamis (6/3/14), menyambut kunjungan kerja (Kunker) Gubernur Riau (Gubri) Annas Maamun dan rombongan. Resepsi penyambutan dan tepung tawar berlangsung di gedung Lembaga Adat Melayu Riau(LAMR)Siak.
Bupati Syamsuar mengungkapkan, kunker perdana Gubri ini disambut dengan suka cita dan diharapkan dapat memberikan perhatian khusus ke masyarakat, yakni pada bidang perekonomian yang akan membuat masyarakat sejahtera. Dan juga pada bidang infrastruktur.
"Kunker perdana pak Gubri ini, tentunya kami sambut dengan suka cita. Dan kami berharap, pak Gubernur dapat memberikan perhatian khusus pada bidang-bidang perekonomian masyarakat, untuk sejahtera," ungkap Bupati Syamsuar bergelar Datuk SetiaAmanah.
Dalam sambutan Gubri Annas
yang kocak itu diungkapkan bahwa saat ini sopan santun telah jauh berkurang,
demikian pula dengan adat istiadat yang dirasa semakin lemah, khususnya pada
kalangan remaja. Untuk itu perlu dikembangkan agar sopan santun dan adat
terjaga, serta ditambah dengan agama.
"Saat ini, coba kita lihat pada anak-anak kita. Dulu waktu saya kecil, emak saya bilang, kalau ada tamu tak boleh lewat-lewat atau melintas-lintas. Saat ini, kepalo ayahnyo pun tolaknyo. Artinya, mulai berkurangnya sopan santun. Untuk itu diharapkan lembaga adat untuk dapat memperkuatnya kembali," terang Gubri Annas.
Selain itu, Gubri juga mengatakan bahwa, Kabupaten Siak cocok dipusatkan lembaga adat melayu. Untuk itu, pemerintah dapat bekerja sama dengan lembaga adat yang ada untuk menciptakan melayu siak terkenal hingga ujung dunia.
"Siak ini, cocok dijadikan pusat lembaga melayu, karena di Siak ini banyak peninggalan Raja Siak. Siak ini cukup terkenal hingga ke negeri Belanda. Kalau di Belanda, Riau kurang begitu tahu, tapi kalau Siak mereka cepat tahu," terang Annas yang sudah 12 hari menjabat Gubri hingga saat ini.
"Saat ini, coba kita lihat pada anak-anak kita. Dulu waktu saya kecil, emak saya bilang, kalau ada tamu tak boleh lewat-lewat atau melintas-lintas. Saat ini, kepalo ayahnyo pun tolaknyo. Artinya, mulai berkurangnya sopan santun. Untuk itu diharapkan lembaga adat untuk dapat memperkuatnya kembali," terang Gubri Annas.
Selain itu, Gubri juga mengatakan bahwa, Kabupaten Siak cocok dipusatkan lembaga adat melayu. Untuk itu, pemerintah dapat bekerja sama dengan lembaga adat yang ada untuk menciptakan melayu siak terkenal hingga ujung dunia.
"Siak ini, cocok dijadikan pusat lembaga melayu, karena di Siak ini banyak peninggalan Raja Siak. Siak ini cukup terkenal hingga ke negeri Belanda. Kalau di Belanda, Riau kurang begitu tahu, tapi kalau Siak mereka cepat tahu," terang Annas yang sudah 12 hari menjabat Gubri hingga saat ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar