Kamis, 21 November 2013

WARGA MISKIN YANG TERABAIKAN DI KELURAHAN TITIAN ANTUI




SRR-PINGGIR
(*015)

         Ketua Rw/09 Kelurahan Titian Antui bisa dikatakan rabun dekat atau terkesan pilih kasih dengan warganya,Itu terlihat dari pantauan awak media SRR Tgl,15 November 2013 ketika menyambangi warga Rw/09 yaitu Nenek Nurdian umur 73 thn,Nenek Nurdian telah 13 tahun menjanda dan hidup seorang diri di rumahnya di karenakan Nenek ini tidak ada memiliki keturunan/Anak.

        Kondisi nenek Nurdian sekarang sudah sakit sakitan dan setiap minggunya Nenek Nurdian wajib berobat ke Rumah Sakit Swasta dengan biaya Rp.40.000 Rb setiap berobat,Sementara Nenek Nurdian tidak memiliki penghasilan tetap bantuan rakyat miskin yang wajib dan sudah menjadi haknya tidak beliau dapatkan,Beras raskin saja bisa ia dapatkan kalau ada sisa dari orang yang tidak mengambil jatahnya.

       Bisa di bayangkan betapa iba kita melihatnya apa lagi yang namanya BLSM Nenek Nurdian sama sekali tidak pernah mendapatkannya dimana kendalanya sehingga Nenek Nurdian tidak tercatat sebagai masyarakat miskin apa mungkin Nenek Nurdian tidak tercatat sebagai warga RW 09 di kelurahan Titian Antui,Kecamatan Mandau.Tapi  perlu di ketahui kalau Nenek Nurdian sudah 6 tahun tinggal dan menetap di  RW 09 dan ikut pemilihan di RW 09,Bila RW 09 tidak mengetahui kondisi Nenek Nurdian mungkin karena letak rumah Nenek Nurdian cukup jauh yakni lebih kurang 200 M dari rumah pak RW, Jadi luput dari pantauan (Rabun Dekat).

     Sangat menyakitkan bila kita menemukan Warga atau Masyarakat yang layak mendapatkan bantuan tapi haknya pun kadang terampas oleh pihak penguasa,dimakah hati Nurani mu Hamba Allah?dan beberapa masyarakat memberikan Komentar miring tentang Pak Rw yang tidak bisa melihat keadaan warga di sekitarnya,Apakah ini wajah seorang pemimpin yang dapat memegang amanah dari masyarakat banyak Harapan kami selaku masyarakat,Semoga Allah memberikan Pemimpin yang baik dan lebih sering memandang ke bawah bukan selalu melihat ke atas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar