- TERKAIT PILGUBRI PUTARAN KE II,DINILAI TINGKAT KESADARAN MASYARAKAT MASIH KURANG.
- NASIB SUATU BANGSA,DAERAH TERGANTUNG KEPADA RAKYATNYA.
- JIKA MASIH MAU MENERIMA UPETI DARI CALON PEMIMPIN SAMA ARTINYA KITA SURUH MEREKA KORUPSI.
- JANGAN SAMPAI GUBRI TERPILIH BERURUSAN DENGAN KPK PULA.
- KETUA DPW LPPTIPIKOR PROVINSI RIAU MENGATAKAN”JIKA KITA MASIH MAU MENERIMA UPETI SAMA ARTINYA KITA MENYURUH MEREKA KORUPSI”
RIAU-SRR
(*001)
Melihat pelaksanaan Pilgubri Putaran ke II di setiap
Kabupaten/Kota di Provinsi ini Media SRR coba mewawancarai salah seorang
masyarakat yang berdomisili di Kota Pekan Baru dan beliau mengatakan”Kalau
pemilihan itu di laksanakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku tentu itu sah
sah saja tapi kalau saya melihat pelaksanaan Pilgubri Putaran II ini bukan
LUBER(Langsung Umum Bebas & Rahasia) lagi,malah saya banyak melihat
kejanggalan kejanggalan pada Pilgubri Putaran II ini,Saya juga orang Miskin koq
pak tapi saya tidak mau memilih seorang Pemimpin itu karena ada Imbalanya dan
saya memilih Pemimpin itu berdasarkan dari hati nurani saya,malah kadang ada
yang mengatakan”Yang penting ado Pitinyo kalau siapapun yang menjadi Gubernur
nanti belum tentu berpihak ke kita jadi sekaranglah saatnya kita ambil uang
calon calon pemimpin itu”dan prinsip seperti ini saya sangat tidak setuju karena
suara kitalah menentukan Daerah kita ini untuk 5 Tahun kedepan”Ujarnya.
Dan melihat banyaknya masukan dan informasi dari
masyarakat yang mengatakan kalau Pilgubri Putaran ke II ini tidak sehat ke
Redaksi SRR,maka SRR coba berbincang ke Ketua DPW Lpptipikor Provinsi Riau di
ruang kerjanya”Inilah suatu proses yang sudah berlaku turun temurun atau bisa dikatakan
sudah membudaya terjadinya Pesta Demokrasi bukan dari hati masyarakat itu
sendiri untuk melakukan pemilihan tapi mereka bertanya kepada salah satu Team
sukses”Jika saya pilih Calon mu itu saya di beri berapa??dan jika sesuai atau
ada kata sepakat saya akan alihkan seluruh suara saya ke calon anda itu”inilah
proses yang tidak sehat itu tapi proses seperti ini sudah berlaku turun temurun
jadi tidak bisa di rubah lagi,jika ingin jadi seorang pemimpin di NKRI ini
siapkan lah Uang yang banyak,walau akhirnya harus mendekam di Bui akibat
berurusan dengan KPK dan jika saya menyikapi sudah berapa Gubernur Riau yang
harus mendekam di Bui akibat berurusan dengan KPK ?karena masyarakat sendiri
yang mendidik calon pemimpin itu untuk Korupsi dan jika seorang pemimpin sudah
korupsi maka hancurlah perekonomian Daerah tersebut sebagai contoh sederhana
Jika setiap masyarakat yang hendak mencoblos atau memilih dikalikan 50.000
saja/orang coba kalikan dengan jumlah DPT maka dengan cara apapun akan terjadi
permainan yang tidak sehat nantinya dan jangan pernah salahkan jika seorang Pemimpin
berlaku tidak adil kepada masyarakat,kenapa?sebelum beliau memimpin beliau
sudah berkorban untuk masyarakat jadi mayarakat harus memahami itu juga dan
semoga Pemimpin terpilih untuk Provinsi riau ini nantinya,Pemimpin yang Amanah
dan tidak mau melakukan Korupsi”mengakhiri kalimatnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar