Kamis, 28 November 2013

KETIKA SUARA RAKYAT MASIH BISA DI BELI”SEMUA JANJI AKAN TINGGAL JANJI”


  • TERKAIT PILGUBRI PUTARAN KE II,DINILAI TINGKAT KESADARAN MASYARAKAT MASIH KURANG.
  • NASIB SUATU BANGSA,DAERAH TERGANTUNG KEPADA RAKYATNYA.
  • JIKA MASIH MAU MENERIMA UPETI DARI CALON PEMIMPIN SAMA ARTINYA KITA SURUH MEREKA KORUPSI.
  • JANGAN SAMPAI GUBRI TERPILIH BERURUSAN DENGAN KPK PULA.
  • KETUA DPW LPPTIPIKOR PROVINSI RIAU MENGATAKAN”JIKA KITA MASIH MAU MENERIMA UPETI SAMA ARTINYA KITA MENYURUH MEREKA KORUPSI”

RIAU-SRR
(*001)
            Melihat pelaksanaan Pilgubri Putaran ke II di setiap Kabupaten/Kota di Provinsi ini Media SRR coba mewawancarai salah seorang masyarakat yang berdomisili di Kota Pekan Baru dan beliau mengatakan”Kalau pemilihan itu di laksanakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku tentu itu sah sah saja tapi kalau saya melihat pelaksanaan Pilgubri Putaran II ini bukan LUBER(Langsung Umum Bebas & Rahasia) lagi,malah saya banyak melihat kejanggalan kejanggalan pada Pilgubri Putaran II ini,Saya juga orang Miskin koq pak tapi saya tidak mau memilih seorang Pemimpin itu karena ada Imbalanya dan saya memilih Pemimpin itu berdasarkan dari hati nurani saya,malah kadang ada yang mengatakan”Yang penting ado Pitinyo kalau siapapun yang menjadi Gubernur nanti belum tentu berpihak ke kita jadi sekaranglah saatnya kita ambil uang calon calon pemimpin itu”dan prinsip seperti ini saya sangat tidak setuju karena suara kitalah menentukan Daerah kita ini untuk 5 Tahun kedepan”Ujarnya.
            Dan melihat banyaknya masukan dan informasi dari masyarakat yang mengatakan kalau Pilgubri Putaran ke II ini tidak sehat ke Redaksi SRR,maka SRR coba berbincang ke Ketua DPW Lpptipikor Provinsi Riau di ruang kerjanya”Inilah suatu proses yang sudah berlaku turun temurun atau bisa dikatakan sudah membudaya terjadinya Pesta Demokrasi bukan dari hati masyarakat itu sendiri untuk melakukan pemilihan tapi mereka bertanya kepada salah satu Team sukses”Jika saya pilih Calon mu itu saya di beri berapa??dan jika sesuai atau ada kata sepakat saya akan alihkan seluruh suara saya ke calon anda itu”inilah proses yang tidak sehat itu tapi proses seperti ini sudah berlaku turun temurun jadi tidak bisa di rubah lagi,jika ingin jadi seorang pemimpin di NKRI ini siapkan lah Uang yang banyak,walau akhirnya harus mendekam di Bui akibat berurusan dengan KPK dan jika saya menyikapi sudah berapa Gubernur Riau yang harus mendekam di Bui akibat berurusan dengan KPK ?karena masyarakat sendiri yang mendidik calon pemimpin itu untuk Korupsi dan jika seorang pemimpin sudah korupsi maka hancurlah perekonomian Daerah tersebut sebagai contoh sederhana Jika setiap masyarakat yang hendak mencoblos atau memilih dikalikan 50.000 saja/orang coba kalikan dengan jumlah DPT maka dengan cara apapun akan terjadi permainan yang tidak sehat nantinya dan jangan pernah salahkan jika seorang Pemimpin berlaku tidak adil kepada masyarakat,kenapa?sebelum beliau memimpin beliau sudah berkorban untuk masyarakat jadi mayarakat harus memahami itu juga dan semoga Pemimpin terpilih untuk Provinsi riau ini nantinya,Pemimpin yang Amanah dan tidak mau melakukan Korupsi”mengakhiri kalimatnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar