BANGKINANG-SRR
(*048)
Warga masyarakat menjerit dengan kenaikan harga elpiji
yang naik meroket. Warga selaku konsumen harus mengeluarkan uang cukup besar
untuk mendapatkan satu tong elpiji.
Untuk elpiji ukuran berat 12 Kg warga di Kota Bangkinang, harus membeli
dengan harga Rp. 150.000/Kg. Padahal harga sebelumnya hanya Rp. 100.000/Kg.
Kondisi ini sudah terjadi sejak sepekan terakhir.
Salah seorang warga Kota Bangkinang Marni (37) kepada
Suara Rakyat Riau, Minggu (5/1), mengaku terkejut dengan kenaikan harga elpiji
ini. "Memang kita sudah mendengar isu kenaikan ini lewat media massa, tapi
kenaikannya mencapai 50 persen ini cukup memberatkan," ujar Marni yang
baru saja membeli elpiji ukuran 12 Kg untuk keperluan rumah tangga.
Ia berharap kepada pemerintah agar bisa menekan harga
elpiji ini. "Warga dianjurkan beralih dari minyak ke gas, ketika kita
sudah pakai gas, harganya naik luar biasa," ujarnya.
Salah seorang sub agen Elpiji di Bangkinang Kota Remon
Gas ketika ditemui Suara Rakyat Riau Minggu (5/1) mengaku penjualannya menurun
sejak kenaikan harga elpiji. Biasanya ia bisa menjual 30-40 unit (tong)
perhari. Namun sejak ada kenaikkan beberapa hari terakhir ia hanya bisa menjual
20 tong sehari.
Sejak kenaikkan harga ini, banyak konsumen yang beralih
ke elpiji 3 Kg. Sedangkan dia tidak melayani penjualan elpiji 3 Kg. "Saya
berjualan hanya mengambil keuntungan dari ongkos antar saja, karena kita
melayani penjualan dari rumah-kerumah," ujarnya.
Menurut Remon kenaikan ini ia alami sejak 2 Januari 2013.
"Kenaikan harga dari agen mencapai 48 ribu dari harga biasa, terpaksa kita
jual 150 ribu per tong. Biasanya hanya seratus ribu pertong, tergantung jarak
antar," ujarnya.
Akibat kenaikan harga ini Remon terpaksa memasukkan modal
tambahan mencapai Rp. 6 juta. "Saya baru saja memasukkan modal tambahan,
karena kenaikan harga ini," ujarnya.
Soal stok menurut Remon tidak masalah. "Stok cukup
tapi penjualan menurun karena banyak yang beralih ke 3 Kg," ujarnya.
Ia berharap pemerintah segera menurunkan harga elpiji.
"Lebih enak harga yang kemarin karena lebih laris ketimbang
sekarang," harap Remon.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar