Minggu, 19 Januari 2014

DANA SEBESAR RP.4.487.990.000,-MILIAR RUPIAH UNTUK PROYEK PENGASPALAN JALAN SELUAS 1,6 KM X 5M DAN 1 UNIT BOX CULVERT DI JALAN PIPA AIR BERSIH-DURI

  • PEATCHING HANYA SEBAGIAN SAJA DAN LUBANG PEATCHING DI TIMBUN DENGAN TANAH MERAH/TANAH LIAT
  • PEKERJAAN KONTRAKTOR YANG TIDAK BERES MENGAKIBATKAN JEMBATAN/BOX CULRVERT SUDAH ADA YANG RETAK

MANDAU-SRR 
(*004)
    Sangat disesalkan melihat kondisi bangunan proyek jalan yang baru selesai dikerjakan oleh PT.Fajar Tehnik Dumai,tepatnya proyek Pemeliharaan Jalan dalam kota Duri (Berkala) di jalan Pipa Air Bersih (125) Duri Kecamatan Mandau Kabupaten Bengkalis.Jika dilihat dari segi pekerjaan dasarnya sudah banyak yang menyalahi,tetapi proyek pengaspalan tersebut tetap dilanjutkan oleh sang Kontraktor.Dengan kata lain, proyek peningkatan jalan dalam Kota Duri kini bermasalah.
    Akan tetapi,oleh karena tidak adanya ketegasan dari pihak PU Bina Marga Kabupaten Bengkalis dan pihak Inspektorat Kab.Bengkalis,pekerjaan pengaspalan jalan itu tetap dilanjutkan hingga selesai.Hal peyelesaian itu digesa oleh sang Kontraktor karena Bupati Bengkalis H.Herliyan Saleh akan melewati jalan Pipa Air Bersih tersebut menuju Terminal AKAP Simpang Lima Desa Petani dalam rangka berdoa bersama tanda dimulainya Proyek Multi Years. 
     Kesalahan dan kejanggalan sangat banyak terlihat di dalam pembangunan jalan Air Bersih itu,ditambah lagi pekerjaan satu (1) unit Box Culvert yang mana memang satu paket dengan pengerjaan Pengaspalan jalan itu.Dari segi mutu pekerjaan,baik Pengaspalan Jalan maupun Pembuatan/Pembangunan Box Culvert tersebut sangat diragukan.Dengan arti,Pembangunan tersebut banyak menyimpan kesalahan yang Fatal. 
     Dari pantauan awak media SRR dilapangan mendapati bahwa pekerjaan Minor dari Pengaspalan Jalan Air Bersih itu banyak kejanggalan.Diantaranya ialah,Pekerjaan Peatchingnya hanya dilakukan di beberapa titik saja.Tidak semua jalan yang rusak di Peatching oleh sang Kontraktor,ditambah lagi lubang-lubang tersebut sebagian besar ditimbun dengan tanah merah (tanah liat) bukan dengan base sesuai dengan yang tertera di dalam perjanjian kontrak kerja. 
     Hal itu tampak sangat jelas dipermukaan. Di beberapa titik jalan dan pinggiran jalan sudah ada yang turun dan rusak. Itu akibat dari tidak ‘masaknya’ pekerjaan base dari proyek tersebut. Ditambah lagi lubang-lubang Peatching ditimbun dengan tanah merah dan berselang beberapa hari langsung dilakukan pengaspalan. Hal itu berakibat fatal terhadap badan jalan yang akan kembali rusak & berlubang. 
     Di sisi lain yang tidak kalah pentingnya ialah JEMBATAN/ BOX CULVERT. Dengan kasat mata  Box Culvert yang tampak kokoh itu sebenarnya menyimpan ‘kebohongan’ yang akan menimbulkan suatu polemik dikemudian hari.Dikarenakan,Box Culvert yang baru saja selesai dibangun itu sudah ada yang tampak retak dibeberapa titik ditambah lagi dengan mutu campuran Cor-coran yang jelas tidak sesuai dengan PBI(Peraturan Beton Indonesia)Tahun 1971. 
     Hal itu terlihat dari timbulnya batu kerikil kepermukaan atau di dinding-dinding Box Culvert dan di beberapa titik dindingnya tampak ada yang di tambal-tambal.Hal tersebut sangat tidak diperbolehkan di dalam aturan Beton Indonesia.Akan tetapi,Dilihat dari keadaan Proyek seperti itu besar dugaan bahwa Sang Kontraktor Pelaksana (PT.FAJAR TEHNIK DUMAI)sepertinya dengan sengaja melakukan hal itu agar Cost yang keluar untuk proyek tersebut berkurang,tetapi Cost pribadi bertambah. 
    Inilah penuturan salah seorang masyarakat“Sebenarnya kami mau protes dengan hasil yang dikerjakan oleh Pemborong ini,tetapi kami takut untuk menyatakannya kepada sang pemborong.Kami merasa sedikit was-was juga ketika akan melintasi Jembatan Box Culvert itu,dikarenakan dibeberapa titik dinding dan dasar jembatan sudah ada yang retak-retak.Dan kami juga yakin bahwa sang pemborong tidak mengindahkan Peraturan pembangunan yang ada dari hasil pekerjaannya ini dan Pemborong tidak pernah memikirkan nasib masyarakat yang akan selalu melintasi jalan tersebut”ucapnya.
     “Kami kurang yakin kalau Jembatan Box Culvert ini bisa bertahan lama nantinya bila melihat kondisi dari jembatan saat ini yang sudah mulai banyak yang retak-retak. Ditambah lagi bagian jembatan yang ditimbun dengan tanah itu tidak ada jaminan mutunya, karena belum lagi keras/padat timbunan tersebut sudah langsung di Cor. Yang akhirnya saat ini dibagian tersebut Cor-coran sudah tampak turun, dan kemungkinan besar dalam waktu yang tidak berapa lama lagi bagian tersebut pun runtuh”tambahnya.  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar