- PEATCHING HANYA SEBAGIAN SAJA DAN LUBANG PEATCHING DI TIMBUN DENGAN TANAH MERAH/TANAH LIAT
- PEKERJAAN KONTRAKTOR YANG TIDAK BERES MENGAKIBATKAN JEMBATAN/BOX CULRVERT SUDAH ADA YANG RETAK
MANDAU-SRR
(*004)
Sangat disesalkan melihat kondisi bangunan
proyek jalan yang baru selesai dikerjakan oleh PT.Fajar Tehnik Dumai,tepatnya
proyek Pemeliharaan Jalan dalam kota Duri (Berkala) di jalan Pipa Air Bersih (125)
Duri Kecamatan Mandau Kabupaten Bengkalis.Jika dilihat dari segi pekerjaan dasarnya sudah banyak
yang menyalahi,tetapi proyek pengaspalan tersebut tetap dilanjutkan oleh
sang Kontraktor.Dengan kata lain, proyek peningkatan jalan dalam Kota Duri kini bermasalah.
Akan tetapi,oleh karena tidak adanya ketegasan dari pihak PU Bina Marga
Kabupaten Bengkalis dan pihak Inspektorat Kab.Bengkalis,pekerjaan pengaspalan
jalan itu tetap dilanjutkan hingga selesai.Hal peyelesaian itu digesa oleh
sang Kontraktor karena Bupati Bengkalis H.Herliyan Saleh akan melewati jalan
Pipa Air Bersih tersebut menuju Terminal AKAP Simpang Lima Desa Petani dalam rangka
berdoa bersama tanda dimulainya Proyek Multi Years.
Kesalahan dan kejanggalan sangat banyak terlihat di dalam pembangunan
jalan Air Bersih itu,ditambah lagi pekerjaan satu (1) unit Box Culvert yang
mana memang satu paket dengan pengerjaan Pengaspalan jalan itu.Dari segi mutu
pekerjaan,baik Pengaspalan Jalan maupun Pembuatan/Pembangunan Box Culvert
tersebut sangat diragukan.Dengan arti,Pembangunan tersebut banyak menyimpan kesalahan yang Fatal.
Dari pantauan awak media SRR dilapangan mendapati bahwa
pekerjaan Minor dari Pengaspalan Jalan Air Bersih itu banyak kejanggalan.Diantaranya ialah,Pekerjaan Peatchingnya hanya dilakukan di beberapa titik
saja.Tidak semua jalan yang rusak di Peatching oleh sang Kontraktor,ditambah
lagi lubang-lubang tersebut sebagian besar ditimbun dengan tanah merah (tanah
liat) bukan dengan base sesuai dengan yang tertera di dalam perjanjian kontrak
kerja.
Hal itu tampak sangat jelas dipermukaan. Di beberapa titik jalan dan
pinggiran jalan sudah ada yang turun dan rusak. Itu akibat dari tidak
‘masaknya’ pekerjaan base dari proyek tersebut. Ditambah lagi lubang-lubang
Peatching ditimbun dengan tanah merah dan berselang beberapa hari langsung
dilakukan pengaspalan. Hal itu berakibat fatal terhadap badan jalan yang akan
kembali rusak & berlubang.
Di sisi lain yang tidak kalah pentingnya ialah JEMBATAN/ BOX CULVERT.
Dengan kasat mata Box Culvert yang
tampak kokoh itu sebenarnya menyimpan ‘kebohongan’ yang akan menimbulkan suatu
polemik dikemudian hari.Dikarenakan,Box Culvert yang baru saja selesai dibangun
itu sudah ada yang tampak retak dibeberapa titik ditambah lagi dengan mutu
campuran Cor-coran yang jelas tidak sesuai dengan PBI(Peraturan Beton Indonesia)Tahun 1971.
Hal itu terlihat dari timbulnya batu kerikil kepermukaan atau di
dinding-dinding Box Culvert dan di beberapa titik dindingnya tampak ada yang
di tambal-tambal.Hal tersebut sangat tidak diperbolehkan di dalam aturan Beton
Indonesia.Akan tetapi,Dilihat dari keadaan Proyek seperti itu besar dugaan
bahwa Sang Kontraktor Pelaksana (PT.FAJAR TEHNIK DUMAI)sepertinya dengan
sengaja melakukan hal itu agar Cost yang keluar untuk proyek tersebut
berkurang,tetapi Cost pribadi bertambah.
Inilah penuturan salah seorang masyarakat“Sebenarnya kami mau protes dengan hasil yang dikerjakan oleh Pemborong
ini,tetapi kami takut untuk menyatakannya kepada sang pemborong.Kami merasa
sedikit was-was juga ketika akan melintasi Jembatan Box Culvert itu,dikarenakan
dibeberapa titik dinding dan dasar jembatan sudah ada yang retak-retak.Dan
kami juga yakin bahwa sang pemborong tidak mengindahkan Peraturan pembangunan
yang ada dari hasil pekerjaannya ini dan Pemborong tidak pernah memikirkan
nasib masyarakat yang akan selalu melintasi jalan tersebut”ucapnya.
“Kami kurang yakin kalau Jembatan Box
Culvert ini bisa bertahan lama nantinya bila melihat kondisi dari jembatan saat
ini yang sudah mulai banyak yang retak-retak. Ditambah lagi bagian jembatan
yang ditimbun dengan tanah itu tidak ada jaminan mutunya, karena belum lagi
keras/padat timbunan tersebut sudah langsung di Cor. Yang akhirnya saat ini
dibagian tersebut Cor-coran sudah tampak turun, dan kemungkinan besar dalam
waktu yang tidak berapa lama lagi bagian tersebut pun runtuh”tambahnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar