Perusahaan
yang beroperasi di Siak diminta untuk tanggap dan sigap dalam menghadi
kebakaran hutan dan lahan (Karhutla)diwilayah operasionalnya.
Karena saat ini terjadi musim elnino (kering) yang rentan terhadap terjadinya karhutla.
Kami
semua tentu tak ingin kebakaran hutan dan lahan ini terjadi lagi
seperti kemaren, kata Bupati Siak Drs Syamsuar MSi dihadapan pimpinan
perusahaan dalam forum Comunity Social Responsibility (CSR) di Raja
Indra Pahlawan Room (RIPR), Selasa (24/6).
Hadir
dalam acara Ketua Forum CSR Siak Drs Yan Prana Jaya MSi, Kajari Zainul
Arifin SH MH, Direktur BSP Bismantaro Prabowo, GM BOB Nazaruddin,
Pimpinan Perusahaan, Kepala Dinas, Badan dan Kantor Dilingkungan Pemkab
Kabupaten Siak.
Menurut
Bupati saat ini telah terjadi Karhutla di wilayah Siak. Dari kejadian
tersebut Kecamatan Kandis yang paling banyak. Tentunya tidak hanya
tanggung jawab pemerintah dan aparat keamanan, melainkan semua pihak.
Dalam
kondisi ini pemkab telah membentuk tim penanggulangan bencana dari
Kabupaten , Kecamatan, Desa serta melengkapi peralatannya.
Dari
71 desa rawan karhutla, baru 9 yang sudah memiliki peralatan,” Desa
yang belum bukan tidak ada peralatan melainkan peralatan tersebut masih
indent kata Bupati.
Lalu
apa peran perusaahan dalam menyingkapi hal tersebut. Dijelaskan orang
nomor satu di Siak ini perusahaan harus melengkapi peralatan yang
memadai dan juga sesuai dengan luas daerah yang mereke dapatkan.
Selain itu menyiapkan personel yang siaga jika terjadi diareal lahan mereka terjadi karhutla.
“Kami
juga meminta kepedulian perusahaan untuk membantu peralatan untuk desa
yang berada di wilayah operasi kerja mereka ,” pintanya.
Syamsuar
menyebutkan musibah Karhutla telah menjadi perhatian President RI
Susilo Bambang Yudhno yang datang keRiau melihat dan memberikan arahan.
Tentunya tidak menghendaki kejadian serupa dan juga kedatangan president dan bantuan TNI untuk memadamkan api.
Syamsuar minta perusahaan untuk menjaga dan memelihara lingkungannya serta mencegah terjadinya kebakaran.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar