Kamis, 03 Juli 2014

MEMBANGUN BUDAYA MASYARAKAT YANG SANTUN DALAM KAMPANYE

Nasional - Mengapa kita harus membangun budaya masyarakat yang santun? Apakah ke”santun”an dari masyarakat kita sudah hilang? Jawabnya tentu tidak. Masih banyak masyarakat kita yang berperilaku santun dalam menyikapi berbagai persoalan yang dihadapi, walaupun sebenarnya ia telah diperlakukan secara tidak santun. 

Norma sopan santun adalah peraturan hidup yang timbul dari hasil pergaulan sekelompok itu. Norma kesopanan bersifat relatif, artinya apa yang dianggap sebagai norma kesopanan berbeda-beda di berbagai tempat, lingkungan, atau waktu (http://id.wikipedia.org/wiki/Norma_sopan_santun).

Norma sopan santun sangat penting untuk diterapkan, terutama dalam bermasyarakat, karena norma ini sangat erat kaitannya terhadap masyarakat. Sekali saja ada pelanggaran terhadap norma kesopanan, pelanggar akan mendapat sanksi dari masyarakat, semisal cemoohan. Kesopanan merupakan tuntutan dalam hidup bersama. Ada norma yang harus dipenuhi supaya diterima secara sosial.

Dalam masa kampanye Pilpres saat ini, masing – masing pihak, mulai dari Capres/Cawapres, Partai pendukung dan para simpatisannya harus mampu menampilkan cara – cara kampanye yang santun, sehingga tidak merusak nilai – nilai yang ada dalam masyarakat. Cara penyampaian yang santun akan memberikan output dan pengaruh yang besar, baik terhadap masyarakat secara umum maupun terhadap lawan politiknya. Sebaliknya cara – cara yang tidak santun dapat mengakibatkan reaksi yang negatif atau tidak santun pula. Karena ada sebuah ungkapan yang berkaitan dengan kesantunan “attitude change everything”.

Semoga kita semua dapat saling menjaga dan mengendalikan sikap kita untuk selalu berperilaku santun, sehingga dapat berkontribusi terhadap kondisi masyarakat yang tertib disekitar kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar