KAMPAR - SRR
(*js)
Bangkinang - Menjawab berbagai pertanyaan yang dilontarkan beberapa
Mahasiswa Jefry Noer Bupati Kampar tampak begitu antusias menjawab, dari
mulai potensi daerah hingga kenakalan remaja. Jefry Noer menjawab semua
pertanyaan yang dilontarkan Mahasiswa IAIN Susqa ini dengan jelas dan
gamblang. Dalam acara ini Jefry Noer didaulat sebagai pembicara (keynote
speaker) pada acara pelepasan Mahasiswa Universitas IAIN Susqa di ruang
serbaguna kompleks Universitas IAIN Susqa. (23/6)
Acara itu juga merupakan pembekalan bagi mahasiswa akan menjalani KKN
UIN Susqa angkatan 38 tahun 2014, untuk mengaplikasikan ilmu yang selama
in mereka peroleh dari bangku kuliahnya. Sebanyak 414 mahasiswa dari 7
Fakultas akan menjalani KKN pada bulan Juli mendatang dan mereka disebar
dibeberapa Kecamatan yang ada di Kabupaten Kampar.
Pada awal acara Jefry Noer diberikan kesempatan memaparkan berbagai macam potensi Daerah, mulai luas daerah, jumlah Kecamatan yakni 21 Kecamatan hingga 251 Desa serta apa saja yang menjadi program Pemdakab Kampar, hal yang menjadi perhatian mahasiswa adalah program Lima Pilar Pembangunan Kabupaten Kampar yang sedang digesa saat ini.
Seperti halnya Mahasiswi Agnes dari Fakultas Hukum yang bertanya kelanjutan Perda (Peraturan daerah) tentang Maghrib Mengaji, lantas Jefry Noer menjawab bahwa perda ini merupakan Perda himbauan, jadi tidak ada sangsi hukumnya, tapi dengan jelas Kembal Bupati Kampar ini menjelaskan manfaat himbauan ini ditengah kemerosotan akhlak dan moral masyarakat Kabupaten Kampar, “memang ini bersifat himbauan, tapi Kabupaten Kampar telah membentuk tim di setiap Kecamatan yang akan memantau jalannya perda ini, sangsi sosial tepatnya yang bisa diterapkan pada perda ini ujarnya.
Menyinggung pemaparan peningkatan ekonomi masyarakat, Mahasiswa mendapat pemaparan tentang pelatihan yang telah dijalankan Pemdakab Kampar seperti pelatihan Pertanian Terpadu atau p4s di Desa Kubang Jaya Kecamatan Siak Hulu, mulai dari tahap maping penduduk miskin oleh Kepala Desa hingga Camat untuk diberikan pelatihan selama 14 hari hingga tahapan peminjaman modal untuk usaha yang mereka pelajari selama pemondokkan di Kubang Jaya.
Jefry Noer juga menjawab salah satu pertanyaan mahasiswa mengenai potensi apa saja yang belum terjamah oleh Pemdaklab Kampar, dalam hal ini Jefry Noer menjawab, hampir semua potensi daerah telah digarap, Jefry Noer minta agar adik mahasiswa memikirkan hal yang ringan saja, “berikan saja masukan kepada saya tentang apa saja yang kurang ditempat adik KKN, seperti sarana umum, gedung sekolah, jalan, dan jembatan, semua ini harus menyangkut hak hidup orang banyak” ujarnya. Jefry Noer juga berpesan agar adik mahasiswa melaksanakan KKN ini berdasarkan niat ikhlas. Bukan karena uang, “saya tidak menginginkan mahasiswa adalah orang yang manja dapat dibeli dengan materi”.
Untuk mahasiswa Perikanan dan peternakan Jefry Noer mengajak untuk ikut pelatihan di p4s Desa Kubang jaya, sesuai dengan ilmu yang mereka dapatkan dibangku kuliah, di pelatihan itu kata Jefry Noer “70 persen adalah praktek dan sisanya adalah materi”. Diakhir tanya jawabnya Jefry Noer berpesan kepada adik mahasiswa untuk dengan ikhlas menjalankan KKN, “jalankan dengan ikhlas pekerjaan ini atas dasar berbadah kepada Allah, InsyaAllah akan ada manfaatnya paparnya”
Pada awal acara Jefry Noer diberikan kesempatan memaparkan berbagai macam potensi Daerah, mulai luas daerah, jumlah Kecamatan yakni 21 Kecamatan hingga 251 Desa serta apa saja yang menjadi program Pemdakab Kampar, hal yang menjadi perhatian mahasiswa adalah program Lima Pilar Pembangunan Kabupaten Kampar yang sedang digesa saat ini.
Seperti halnya Mahasiswi Agnes dari Fakultas Hukum yang bertanya kelanjutan Perda (Peraturan daerah) tentang Maghrib Mengaji, lantas Jefry Noer menjawab bahwa perda ini merupakan Perda himbauan, jadi tidak ada sangsi hukumnya, tapi dengan jelas Kembal Bupati Kampar ini menjelaskan manfaat himbauan ini ditengah kemerosotan akhlak dan moral masyarakat Kabupaten Kampar, “memang ini bersifat himbauan, tapi Kabupaten Kampar telah membentuk tim di setiap Kecamatan yang akan memantau jalannya perda ini, sangsi sosial tepatnya yang bisa diterapkan pada perda ini ujarnya.
Menyinggung pemaparan peningkatan ekonomi masyarakat, Mahasiswa mendapat pemaparan tentang pelatihan yang telah dijalankan Pemdakab Kampar seperti pelatihan Pertanian Terpadu atau p4s di Desa Kubang Jaya Kecamatan Siak Hulu, mulai dari tahap maping penduduk miskin oleh Kepala Desa hingga Camat untuk diberikan pelatihan selama 14 hari hingga tahapan peminjaman modal untuk usaha yang mereka pelajari selama pemondokkan di Kubang Jaya.
Jefry Noer juga menjawab salah satu pertanyaan mahasiswa mengenai potensi apa saja yang belum terjamah oleh Pemdaklab Kampar, dalam hal ini Jefry Noer menjawab, hampir semua potensi daerah telah digarap, Jefry Noer minta agar adik mahasiswa memikirkan hal yang ringan saja, “berikan saja masukan kepada saya tentang apa saja yang kurang ditempat adik KKN, seperti sarana umum, gedung sekolah, jalan, dan jembatan, semua ini harus menyangkut hak hidup orang banyak” ujarnya. Jefry Noer juga berpesan agar adik mahasiswa melaksanakan KKN ini berdasarkan niat ikhlas. Bukan karena uang, “saya tidak menginginkan mahasiswa adalah orang yang manja dapat dibeli dengan materi”.
Untuk mahasiswa Perikanan dan peternakan Jefry Noer mengajak untuk ikut pelatihan di p4s Desa Kubang jaya, sesuai dengan ilmu yang mereka dapatkan dibangku kuliah, di pelatihan itu kata Jefry Noer “70 persen adalah praktek dan sisanya adalah materi”. Diakhir tanya jawabnya Jefry Noer berpesan kepada adik mahasiswa untuk dengan ikhlas menjalankan KKN, “jalankan dengan ikhlas pekerjaan ini atas dasar berbadah kepada Allah, InsyaAllah akan ada manfaatnya paparnya”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar