SIAK - SRR
Kabupaten
Siak memiliki kandungan historis yang padat. Kandungan ini tentunya
sangat bermanfaat dalam mengembalikan spirit sejarah bagi anak-anak.
Hal
itu dikatakan Direktorat Sejarah dan Nilai Budaya Kemendikbud RI Enjat
di sela-sela pembukaan Lawatan Sejarah Nasional (Lesenan XII) dengan
tema, “budaya melayu pemersatu bangsa” di gedung LAMR Siak, Senin (16/6)
malam.
Hadir
dalam acara Bupati Siak Drs H Syamsuar MSi, Wakil Bupati Siak Drs H
Alfedri MSi, Sekdakab Drs H Tengku Said Hamzah, Kadisdik Provinsi Riau
Dwi Agus Sumorsono dan para undangan.
Menurut
Enjat, kandungan sejarah yang dimiliki Siak tersebar dalam beberapa
tempat. Menariknya, sejarah Kesultanan Sultan Syarif Qasim (SSQ) II yang
telah dijadikan pahlawan nasional memiliki nilai yang berbudi luhur
yaitu menyerahkan harta, tahta dan dirinya untuk bangsa ini.
“Nilai, keikhlasan yang ditonjolkan, dimana karekter akar kuat dari Melayu yang dilakukan oleh sultan,” katanya.
Diakui
dia, Lesenas ini memiliki arti penting terutama bagi generasi muda
dalam menumbuh kembangkan kembali semangat sejarah tempatan masuk dalam
kurikulum nasional.
Bupati
Siak Drs H Syamsuar MSi menambahkan, sejarah tak dapat dilupakan dan
menjadi bukti yang dapat disampaikan pada generasi muda. “Bangsa yang
maju adalah bangsa yang tak melupakan sejarah,” katanya.
Syamsuar
meyebutkan, Kabupaten Siak memiliki sejarah perjungan sejak zaman
kesultanan. Sejarah terus diingat dan disampaikan pada generasi muda
agar mereka termotivasi untuk menjadi generasi yang tahu akan
sejarahnya.
Pemkab memendang, sejarah Siak merupakan tonggak dan bukti bahwa Siak satu dari daerah lainnya yang memiliki history.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar