BENGKALIS - SRR
Korban kebakaran dari ledakan lampu teplok yang menyebabkan satu keluarga mengalami luka bakar, bahkan satu orang diantaranya balita Wiwik (2,5) meninggal dunia, mendapat perhatian dari Bupati Bengkalis. Bupati H. Herliyan Saleh bersama Sekda H. Burhanudin dan sejumlah kepala SKPD serta Camat Bengkalis membesuk korban di RSUD Bengkalis, Kamis (17/4). Kedatangan bupati disambut Direktur RSUD Dr Zulkanaen dan sekretaris RSUD Fachruddin. Korban kebakaran yang dibesuk bupati, yang terbaring di lantai 3 RSUD Bengkalis itu adalah Hermanto bersama Anira istrinya, yang juga adalah orangtua dari korban meninggal dunia, Wiwik. Kedua korban dirawat dalam satu ruangan. Sebelumnya keduanya sempat meninggalkan rumah sakit kendati dalam kondisi luka bakar parah. Namun dengan alasan ingin menyaksikan pemakaman putrinya, pihak RSUD Bengkalis mengizinkan keluar rumah sakit setelah sebelumnya membuat surat pernyataan. Dan karena luka yang diderita cukup parah terutama Anirah, suami istri ini kembali dibawa keluarganya ke RSUD pada hari Rabu,setelah prosesi pemakaman anaknya selesai. Dalam kunjungannya, bupati meminta kepada korban untuk tabah. Yang namanya musibah kata Bupati tak ada yang bisa menolaknya.
Selain memberikan semangat, bupati juga membawa parcel buah-buahan dan bantuan uang kepada korban. Tak banyak yang dibincangkan bupati saat membesuk. Usai menyerahkan bantuan Bupati dan rombongan meninggalkan RSUD menuju kediaman korban di desa Damai kecamatan Bengkalis. Heri orangtua dari Hermanto yang menjaga anak dan menantunya di RSUD itu, saat ditanya terkait minyak untuk lampu teplok yang meledak itu, mengatakan jika minyak yang dimasukan ke dalam lampu teplok itu adalah minyak tanah. Namun jerigennya sebemumnya pernah diisi bensin. “Mungkin di jerigen itu masih ada sisanya bensin. Dan itulah yang menyebabkan lampu teplok itu meledak,”terangnya. Menyinggung kondisi luka bakar kedua korban, Direktur RSUD Dr Zulkarnaen mengatakan tidak terlalu parah, dan perawatan masih bisa ditangani di RSUD Bengkalis. “Tak perlu dirujuk ke Pekanbaru, perawatan bisa dilakukan disini saja. Lukanya tak terlau parah,”ucap Zukkarnaen. Seperti diberitakan sebelumnya, satu keluarga di Desa Damai tersambar api setelah lampu tempel yang dinyalakan meledak pada saat pemadaman bergilir di daerah tersebut Minggu malam lalu. Akibat peristiwa tersebut, lima korban mengalami luka bakar dan satu diantaranya, seorang balita (2) meninggal dunia. (Humas)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar