- BERTEMPAT DI GATE III PT. CPI JLN. MAWAR DURI
- DIHADIRI KAPOLRES BENGKALIS, KADISNAKERTRANS KABUPATEN BENGKALIS, KAPOLSEK MANDAU, DANRAMIL MANDAU DAN SELURUH SECURITY PT. CPI DURI
- ANTISIPASI MEMPERINGATI MAYDAY 01 MAY 2014 DI KECAMATAN MANDAU - DURI
MANDAU - SRR
(*058)
Dalam menghadapi unjuk
rasa Demontrasi Buruh, perlu kiranya diadakan suatu Simulasi. Simulasi ini
melibatkan beberapa pihak terkait seperti : Koramil 06 Mandau, PT.CPI(Chevron
Pacific Indonesia), Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (DISNAKERTRANS) Kabupaten
Bengkalis dan sejumlah Provider Security Mitra CPI Duri. Skenario ini
melibatkan para aparat Keamanan, Buruh, Pemerintah, maupun Pihak PT.CPI. Simulasi
ini merupakan suatu bentuk aspirasi buruh menuntut hak UMSP (Upah Minum Sektor
Provinsi) direalisasikan dengan cara mendatangi dan menyerang Kantor DISNAKERTRANS Kabupaten Bengkalis yang ada di Kecamatan Mandau. Berhubung tidak
ada jawaban yang pasti dan memuaskan Buruh berniat untuk masuk dan menduduki
wilayah kerja CPI Duri.
Untuk mematangkan kekuatan
personil dilapangan,dalam menghadapai unjuk rasa, pihak Polres Bengkalis
siap membantu.dan mengelar simulasi unjuk rasa di GATE II (dua) dan di GATE III (tiga) di PT.CPI Duri Riau, khususnya daerah Mandau. Tujuan simulasi ini
adalah merespon unjuk rasa Buruh dilapangan. Pihak kepolisian berusaha
memberikan rasa aman kepada pengunjuk rasa dan mengupayakan cara persuasive,
dialogis dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi para Buruh, ujar Kapolres Bengkalis
AKBP Andry Wibowo didampingi oleh Kepala DISNAKERTRANS Kabupaten Bengkalis: HA.Ridwan Yazid usai kegiatan simulasi di GATE III (tiga) PT.CPI
Duri. Adapun personil kekuatan Polres Bengkalis diturunkan dalam simulasi ini
sebanyak 2/3 dari kekuatan yang ada, ditambah dengan satu pleton Prajurit TNI
dan Koramil 06 Mandau, dibantu dengan personil Security mitra PT.CPI
Duri. Keseluruhan jumlah leadership melibatkan 500 personil gabungan. Sementara
pengunjuk rasa adalah orang-orang pilihan yang sudah dipersiapkan dalam
mengatasi aksi unjuk rasa.
Kegiatan simulasi ini
merupakan sebagai contoh dalam menghadapi aksi anarkis Buruh. Simulasi ini di
buat semirip mungkin dengan kejadian dilapangan agar para pihak keamanan siap menghadapinya
dengan serius. Personil kepolisian dilengkapi dengan peralatan anti huruhara
seperti helem, tameng, dan rotan. Ada water canon dalam mengusir massa dan gas air
mata. Massa Buruh berorasi dengan lantang dan mengelar spanduk, pamplet, meminta
kejelasan tentang upah UMSP mereka kepada DISNAKERTRANS. Kemudian terjadilah
perundingan antara perwakilan massa Buruh dengan DISNAKERTRANS yang di damping
pihak kepolisian. Karena pertemuan buntu, tidak membuahkan kesepakatan maka Pihak Massa melakukan aksi anarkis. Kemudian Massa bergerak kearah GATE-GATE di PT.CPI, sambil
berorasi. Massa yang jumlahnya ratusan menerobos barikade yang dibuat aparat
kepolisian. Terjadilah bentrokan yang sangat hebat. Buruh melempari aparat kepolisian
dengan benda keras seperti : batu dan mendapat hadangan dari aparat
kepolisian. Ada beberapa massa yang terluka akibat bentrokan tersebut. Untuk
membubarkan massa, petugas keamanan
melepaskan tembakan gas air mata keudara, diiringi semprotan air dari water
canon. Pengunjuk rasa ada 2 (dua) orang terluka di lokasi kejadian dan dibawa dengan Ambulance untuk dirujuk kerumah sakit terdekat untuk mendapatkan perawatan medis.
Dengan adanya simulasi
ini, permasalahan yang menyangkut nasib Buruh, Hak Buruh dapat
diselesaikan dengan cara mediasi, dialogis dengan mempertemukan pihak-pihak
terkait seperti Perusahaan, Buruh dan Serikat Buruh. Antara Buruh dan Pihak Perusahaan bersinergi saling menguntungkan. Konflik muncul karena tidak ada
kesepahaman antara Pihak terkait, tentang aturan Hukum yang berlaku. DISNAKERTRANS
hanya berpijak pada Peraturan Perundang-undangan yang berlaku, jika melanggar
ketentuan Hukum akan ditindak tegas. Kesimpulan dari hasil simulasi ini adalah
setiap komponen masyarakat, Buruh, Kepolisian, Pemerintah, LSM, Serikat Buruh
beserta yang lainnya harus menjaga keharmonisan dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Mari berjiwa besar, berkepala dingin, dan berdialog dalam menghadapi persoalan
buruh ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar