PASIRPANGARAIAN - SRR
Tingkat kesadaran masyarakat Rohul melengkapi dokumen berkendaraan bermotor sangat rendah. Saat ini baru lima persen warga memiliki SIM.
Tingkat kesadaran pengendara di Kabupaten Rokan Hulu (Rohul) masih sangat rendah. Satuan Lalulintas Polres Rohul mencatat, baru sekitar 5 persen pengendara yang sudah mengurus Surat Izin Mengemudi (SIM). Demikian kata Kapolres Rohul AKBP H. Onny Trimurti Nugroho melalui Kasat Lantas Polres AKP Rustam Efendi, Senin (14/4/14). AKP Rustam mengatakan 5 persen pengendara yang sudah mengantongi SIM sebagian besar merupakan kalangan PNS dan tenaga honor Pemkab Rohul, selebihnya masyarakat umum.
"Selebihnya masih minim kesadaran, termasuk masyarakat di daerah pedalaman. Kami menghimbau agar masyarakat mengurusnya, sebab SIM sangat besar manfaatnya bagi pengendara," kata Kasat Lantas Polres Rohul. Diakuinya, Satlantas Polres sudah berupaya mensosialisasikan agar seluruh pengendara roda dua, roda empat, bahkan lebih segera mengurus SIM. Sosialisasi yang dilakukan seperti kepada pelajar di sekolah-sekolah tingkat SLTA, pegawai, lembaga, organisasi dan masyarakat umum. "Cuma warga di pedalaman dan kaum ibu-ibu yang masih banyak belum punya SIM," ujarnya.
AKP Rustam mengatakan secara bertahap pihaknya terus berupaya semaksimal mungkin melakukan sosialisasi kepada masyarakat di 16 kecamatan untuk segera mengurus SIM, sehingga kecelakaan lalulintas di jalan umum bisa berkurang. Dia menambahkan, program Polri yang baru, dalam menciptakan keselamatan berlalulintas di jalan umum, setiap pengendara wajib mengurus SIM, termasuk memenuhi kelengkapan kendaraan dan fungsi-fungsinya. "Selain memiliki surat izin mengemudi, pengendara juga akan dibekali dengan pengetahuan berkeselamatan berlalulintas. Kami sangat berharap angka korban lakalantas terus menurun," jelasnya.
Pelayanan Pengurusan SIM Lebih Baik
Beberapa warga yang mengurus SIM di Satlantas Polres Rohul mengaku puas dengan pelayanan dilakukan petugas. Selain tidak dipersulit, para petugas juga sudah bersikap ramah kepada warga. Seperti diakui Juli Martin. Warga Pendalian IV Koto ini mengakui jika paradigma banyak warga selama ini petugas polisi menakutkan dan suka mengertak, ternyata sebutan-sebutan itu tidak benar. Para petugas SIM di Satlantas Rohul diakuinya lebih ramah-ramah dan sopan saat melayani. Hal senada juga diakui David, Rivia Naldi dan Hotman. Ketiga warga ini juga mengaku sangat puas dengan pelayanan petugas pembuat SIM baik dari pengisian formulir pendaftaran, sampai tes berkendara menggunakan alat simulator. Diakui mereka lagi, selain diberi pendidikan cara berkendara yang baik, mereka juga mendapatkan ilmu yang sangat berharga dalam berkendara, apalagi dalam aktivitasnya setiap hari, mereka menggunakan kendaraan.***(rtc/red)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar