MANDAU-SRR (*003)
Setiap Perusahaan tentu ingin
maju dan mendapatkan keuntungan yang signifikan, dalam usaha mendorong
pencapaian tersebut tentunya dibutuhkan sistem dan menajemen yang baik dari
seorang pengusaha. untuk mencapai usaha tersebut hal yang paling diperhatikan
adalah Kualitas dari tenaga kerja. setiap menajemen memiliki cara dalam memilih
kandidat-kandidat untuk dapat bekerja dan membantu perusahaan / bidang usaha
untuk pencapaian tersebut, setelah menjadi karyawan tentunya banyak cara untuk mendidik
dan melatih maupun mengarahkan karyawan untuk benar-benar sanggup menjalankan
pekerjaan agar mencapai hasil maksimal. salah satunya adalah KEDISIPLINAN.
Tahapan mendisiplinkan karyawan
tergolong menjadi 2, yaitu:
1. Disiplin Prepentiv
Kegiatan yang
dilaksanakan untuk mendorong para karyawan agar mengikuti berbagai standart dan
aturan, sehingga penyelewengan dapat dicegah. Sasaran pokoknya adalah untuk
mendorong disiplin diri antara para karyawan, dengan cara ini para karyawan menjaga
disiplin diri bukan semata-mata karena dipaksa menajemen. menajemen mempunyai
tanggung jawab untuk menciptakan suatu iklim disiplin Preventive dimana berbagai Standart diketahui dan dipahami. mereka
juga perlu mengetahui alasan yang melatar belakangi suatu standart agar mereka
dapat memahaminya.
2. Disiplin Korektif
Kegiatan yang diambil untuk menangani
pelanggaran terhadap aturan dan mencoba untuk menghindari pelanggaran lebih lanjut.
kegiatan korektif sering berupa suatu bentuk hukuman dan disebut tindak Pendisiplinan,
sebagai contoh : Tindakan pendisiplinan bisa berupa peringatan atau skorsing. Maksud
pendisiplinan adalah untuk memperbaiki kegiatan diwaktu yang akan datang bukan
menghukum kegiatan dimasa lalu. Berbagai tindak pendisiplinan yaitu :
Teguran secara lisan oleh personalia/ HRD.
Terguran tertulis dengan catatan dalam
File/berkas Personalia/HRD.
Skorsing dari pekerjaan selama satu sampai tiga
hari.
Skorsing selama satu minggu atau Lebih.
Diturunkan Pangkatnya.
Dipecat.
Kedisiplinan
karyawan merupakan salah satu faktor untuk mencapai keberhasilan perusahaan
karena tanpa disiplin yang baik, maka sulit perusahaan untuk mewujudkan
tujuannya. Tujuan dan kemampuan ikut mempengaruhi tingkat kedisiplinan
karyawan. Tujuan yang akan dicapai jelas dan ditetapkan secara ideals erta
cukup menantang bagi kemampuan karyawan. hal ini berarti bahwa tujuan atau
pekerjaan yang dibebankan kepada seorang karyawan harus sesuai dengan kemampuan
kepada yang bersangkutan agar dia bekerja sungguh-sungguh dan berdisiplin baik untuk
mengerjakannya dan bekerja secara efisien. Kutipan : Fanroyen, TM (HSE)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar