- TERKAIT PEMBERITAAN DI MUARA DURI ONLINE YANG TIDAK JELAS
- PEMBERITAAN YANG BERBAUH FITNAH DAN REDAKSI MUARA DURI ONLINE HARUS BERTANGGUNG JAWAB
- PEMBERITAAN DI MUARA DURI ONLINE TIDAK MENJUNJUNG KODE ETIK JURNALISTI (KEJ)
MANDAU-SRR
(041)
Bersama ini saya
Hj.Yasnidar,tidak terima pemberitaan yang telah terbit di Muara Duri Online
dengan Judul”ALASAN FPMP DI BEKUKAN”saya kaget membaca berita tersebut karena
ini benar benar telah menyalahi UU PERS/KEJ atau wartawan dari Muara Duri
Online (MDO) ini Amir Muthalib ini orang yang tidak berpendidikan karena
sebelum menerbitkan berita tersebut Amir Muthalib atau Redaksi MDO Maiduis
tidak ada konfirmasi ke saya,padahal mereka tahu dengan No Hp saya dan ini
perlu di sikapi untuk seluruh wartawan yang ada di Mandau ini baik Redaksinya
karena UU PERS dan KEJ itu adalah acuan bagi wartawan dalam menulis bukan
seenaknya aja dan NKRI adalah Negara Hukum,setelah saya baca berita tersebut
saya mengatakan berita tersebut adalah FITNAH dan saya akan ceritakan kronologi
saya bertemu dengan Amir Muthalib (MDO).
Kita sebagai
manusia yang memiliki fikiran serta memiliki ilmu pendidikan,apakah mungkin
saya menyerhakan mobil saya ke Amir Muthalib kalau tingkah dan prilakunya
seperti orang yang tidak pernah duduk di bangku sekolahan dan tidak mungkin
pula saya setor tiap bulanya ke FPMP 20 Jt,Untuk apa?selanjutnya mengenai Media
Suara Rakyat Riau itu tidak pernah saya ucapkan untuk FPMP karena Media Suara
Rakyat Riau itu adalah hasil pemikiran dari bapak Syahmuliyadi Harahap selaku
Ketua Forum Pers mandau-Pinggir dan di Akte Notaris CV.SUARA RAKYAT RIAU itu saya
hanya sebagai Komanditer sedangkan Direkturnya adalah Bapak Syahmuliyadi
Harahap,saya heran melihat Amir Muthalib ini apakah beliau tidak pandai membaca
atau bagaimana?dan saya mengatakan apa yang di terbitkan MDO dari hasil tulisan
Amir Muthalib adalah FITNAH(BOHONG BELAKA)karena tidak memiliki bukti dalam
tulisanya.
Jika setelah
terbitnya berita sanggahan saya ini Redaksi Muara Duri Online(MDO) serta Amir
Muthalib tidak melakukan permintaan maaf saya akan adukan ke Dewan Pers karena
berita tersebut sudah mencoreng nama baik saya,keluarga saya dan sampai
kemanapun saya dengan jalur apapun saya akan perkarakan masalah pemberitaan
mereka tersebut,disini saya juga mau jelasakan masalah Umroh yang ditulis Amir
Muthalib”Bagaimana saya mau memberikan Umroh kepada Amir Muthalib jika
prilakunya saja seperti ini dan selama kenal dengan Amir Muthalib saya merasa
di manfaatkan termasuk rekanya Rahmad Ihsan yang sampai sekarang tidak tahu
rimbanya,dengan iming iming kerja sama proyek instalasi PLN di Desa Barapan Baru
uang saya di larikanya 25Jt dan karena jaminan dari Bapak Syahmuliyadi Harahap
maka uang itu saya transferkan ke rekening Rahmad Ihsan dengan janji 40 hari
uang saya di kembalikan tapi sampai sekarang uang saya tidak di kembalikan.
Pertama kali
saya ketemu dengan Amir Muthalib karena di kenalkan oleh teman saya,saat itu
saya share ke teman saya tersebut tentang masalah sertifikat tanah saya yang
tidak kunjung selesai oleh notaris yang ada di Pekan Baru dan karena masalah
tersebutlah saya di kenalkan dengan Amir Muthalib dan Amir Muthalib berjanji
dalam waktu 1 Bulan masalah tersebut akan selesai karena percaya akan janji
manisnya serta percaya dirinya yang tinggi untuk menyelesaikan masalah tersebut
dan pada saat itu saya sudah memberikan uang jasa 1 Jt kepada Amir Muthalib
entah beliau bekerja atau tidak sampai masuk Bulan kedua saya melihat tidak ada
pergerakan bahwa sertifikat tanah saya itu akan selesai dan saya telpon Amir
Muthalib lagi karena saya mau tahu sudah sejauh mana perkembangan dari masalah
tersebut”Ternyata Amir Muthalib tidak mampu menyelesaikan masalah tersebut
dengan dalih yang tidak jelas maka Amir Muthalib membawa Bapak Syahmuliyadi
Harahap yang ternyata Ketua Forum Pers Mandau-Pinggir (FPMP) untuk membantu
Amir Muthalib untuk menyelesaikan masalah tersebut dan pada saat itu saya sudah
memberikan 1 Jt lagi kepada Amir Muthalib mungkin untuk biaya operasional dan
dengan uang 2 Jt yang sudah diterima Amir Muthalib ternyata masalah tersbut
tidak selesai juga.
Akhirnya masalah
tersebut di bantu oleh LppTipikor yang pada saat itu selesailah 8 sertifikat
dan sampai sekarang 8 sertifikat lagi tidak selesai”hendaknya Amir Muthalib
berkacalah pada dirinya sendiri karena sebelum dia meminta apa apa pada saya,saya
juga juga sudah membawa beliau ke Jakarta yang mana menurut beliau Amir
Muthalib belum pernah ke Jakarta(PP)tidur di Hotel berbintang 5,semua saya yang
tanggung seharusnya dia renungi apa yang sudah saya perbuat untuknya katanya
anaknya mau masuk sekolah saya bantu tapi inilah yang diberikanya untuk saya
dan kesimpulan saya”Apa yang dilakukan Amir Muthalib Cs seperti di berita
tersebut kesaya tidak sesuai apa yang sudah saya berikan kepadanya dan saya
yakin Amir Muthalib menulis berita tersebut karena faktor IRI dan KECEMBURUAN
SOSIAL karena sampai saat ini saya masih tetap mensuport keberadaan FORUM PERS
MANDAU-PINGGIR”Cetusnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar