Jumat, 05 September 2014

JEFRY ; "JAGALAH HATI JANGAN SAMPAI MATI"

SRR - KAMPAR
(*jr)
KAMPAR TIMUR - Bupati Kampar H.Jefry Noer memberikan tausiyah lepas sholat isya berjemaan pada kegiatan Safary Dakwah Pembangunan (SDP) Jumat (29/8) di Masjid Baitul Amal di Dusun I Tarok Desa Tanjung Bungo.

Bupati terdengar agak menggerutu dengan bahasa sindiran melihat shaf sholat berkurang dari jumlah saat sholat magrib.

"Diawal sholat magrib tadi sama-sama kita lihat jamaah sholat begitu padat tetapi pada sholat isya jauh menyusut shaf sholat, artinya jamaah sholat makin sedikit, hal ini merupakan suatu tanda kemerosotan iman," katanya membuka tausiyahnya.

Berkurangnya jamaah sholat lanjutnya, mudah-mudahan ini hanya disebabkan jamaah banyak yang lapar saja, karena sudah malam, namun begitu apakah ini pertanda hati yang mati, ucapnya.

Jefry kembali meneruskan, karena apa? disini kita sedang mendengarkan ceramah terlihat banyak yang tidak tahan karena itu lebih memilih pulang dari pada mengisi makanan hati dengan siraman rohani.

Sindiran Bupati itu ditujukan kepada peserta yang ikut SDP,  "Peserta yang ikut Safary ini adalah pejabat yang dapat mengambil keputusan mulai dari eselon II, III dan IV maka perlu menurunkan sombong, karena hidayah akan masuk jika kita dapat menurunkan sombong," ujarnya.

Tempat tidur yang empuk dengan kamar ber AC, semua yang diinginkan ada begitu juga mau makan apa saja tersedia, itu semua kami tinggalkan dengan satu tujuan untuk memohonkan hidayah Allah dan menghilangkan sombong pada diri, dengan begitu hidayah dapat masuk dan insyaallah untuk membangun Kampar agar maju dan berkembang dapat terwujud.

Sebagus apapun program pembangunan yang dimiliki kalau tidak diikuti dengan akhlak dan moral yang baik pasti tidak akan membawa keberhasilan atau  hasil yang baik, katanya.
Melalui SDP mempererat silaturahmi Pemda Kampar dan masyarakat, untuk menyampaikan keluhan dan aspirasi kebutuhan pembangunan.

"Nanti kita akan buka sesi tanyajawab antar pemda dan masyarakat agar dapat disampaikan apa saja keluhan dan kebutuhan pembangunan yang dibutuhkan termasuk jika ada persoalan Desa dan Kecamatan, apa potensi wilayah, sampaikan semua agar besoknya kami dapat turun lapangan mengecek kebenaran di lapangan untuk dicarikan solusinya," terang Jefry.

Diantara aspirasi yang ditampung langsung oleh Bupati adalah soal tanah ulayat masyarakat supaya dibuatkan surat tanahnya atau sertifikat

Menanggapi itu, Jefry menjelaskan bahwa surat tanah ulayat tidak bisa dibuat oleh pemerintahan, akan tetapi sebatas surat keterangan hak pakai untuk tanaman saja, insyaallah bisa asal ada permohonan dari warga kepada kades, camat kemudian diteruskan ke Bupati.

Begitu juga soal permohonan bantuan sarana dan perizinan sekolah, soal permohonan pembangunan jembatan.

"Kami datang ini memang untuk mendengar aspirasi masyarakat baik itu soal ekonomi, infrastruktur dan lainnya, sampaikan langsung ke Bupati atau rombongan SDP lainnya, dan langsung saya bahas dengan Dinas terkait untuk mencari solusinya setelah tim turun meninjau langsung lokasi," kata Jefry.

Tetapi perlu diingat, Kampar terdapat 250 desa dan kelurahan, maka setelah ditinjau tentu menurut skala prioritas pembangunan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar