SRR - KAMPAR
(*jr)
KAMPAR TIMUR - Bupati Kampar H.Jefry Noer memberikan
tausiyah lepas sholat isya berjemaan pada kegiatan Safary Dakwah Pembangunan
(SDP) Jumat (29/8) di Masjid Baitul Amal di Dusun I Tarok Desa Tanjung Bungo.
Bupati terdengar agak menggerutu dengan bahasa
sindiran melihat shaf sholat berkurang dari jumlah saat sholat magrib.
"Diawal sholat magrib tadi sama-sama kita lihat
jamaah sholat begitu padat tetapi pada sholat isya jauh menyusut shaf sholat,
artinya jamaah sholat makin sedikit, hal ini merupakan suatu tanda kemerosotan
iman," katanya membuka tausiyahnya.
Berkurangnya jamaah sholat lanjutnya, mudah-mudahan
ini hanya disebabkan jamaah banyak yang lapar saja, karena sudah malam, namun
begitu apakah ini pertanda hati yang mati, ucapnya.
Jefry kembali meneruskan, karena apa? disini kita
sedang mendengarkan ceramah terlihat banyak yang tidak tahan karena itu lebih
memilih pulang dari pada mengisi makanan hati dengan siraman rohani.
Sindiran Bupati itu ditujukan kepada peserta yang
ikut SDP, "Peserta yang ikut Safary
ini adalah pejabat yang dapat mengambil keputusan mulai dari eselon II, III dan
IV maka perlu menurunkan sombong, karena hidayah akan masuk jika kita dapat
menurunkan sombong," ujarnya.
Tempat tidur yang empuk dengan kamar ber AC, semua
yang diinginkan ada begitu juga mau makan apa saja tersedia, itu semua kami
tinggalkan dengan satu tujuan untuk memohonkan hidayah Allah dan menghilangkan
sombong pada diri, dengan begitu hidayah dapat masuk dan insyaallah untuk
membangun Kampar agar maju dan berkembang dapat terwujud.
Sebagus apapun program pembangunan yang dimiliki
kalau tidak diikuti dengan akhlak dan moral yang baik pasti tidak akan membawa
keberhasilan atau hasil yang baik,
katanya.
Melalui SDP mempererat silaturahmi Pemda Kampar dan
masyarakat, untuk menyampaikan keluhan dan aspirasi kebutuhan pembangunan.
"Nanti kita akan buka sesi tanyajawab antar
pemda dan masyarakat agar dapat disampaikan apa saja keluhan dan kebutuhan
pembangunan yang dibutuhkan termasuk jika ada persoalan Desa dan Kecamatan, apa
potensi wilayah, sampaikan semua agar besoknya kami dapat turun lapangan
mengecek kebenaran di lapangan untuk dicarikan solusinya," terang Jefry.
Diantara aspirasi yang ditampung langsung oleh
Bupati adalah soal tanah ulayat masyarakat supaya dibuatkan surat tanahnya atau
sertifikat
Menanggapi itu, Jefry menjelaskan bahwa surat tanah
ulayat tidak bisa dibuat oleh pemerintahan, akan tetapi sebatas surat
keterangan hak pakai untuk tanaman saja, insyaallah bisa asal ada permohonan
dari warga kepada kades, camat kemudian diteruskan ke Bupati.
Begitu juga soal permohonan bantuan sarana dan
perizinan sekolah, soal permohonan pembangunan jembatan.
"Kami datang ini memang untuk mendengar
aspirasi masyarakat baik itu soal ekonomi, infrastruktur dan lainnya, sampaikan
langsung ke Bupati atau rombongan SDP lainnya, dan langsung saya bahas dengan
Dinas terkait untuk mencari solusinya setelah tim turun meninjau langsung
lokasi," kata Jefry.
Tetapi perlu diingat, Kampar terdapat 250 desa dan
kelurahan, maka setelah ditinjau tentu menurut skala prioritas pembangunan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar