SRR - MERANTI
TANJUNG SAMAK (HK)- Pasar tradisional Tanjungsamak yang dibangun Pemkab
Meranti tahun 2013 lalu, hingga kini belum digunakan atau beroperasi.
Pasalnya, lokasi pasar tersebut kerab tergenang banjir akibat pasang
laut.
Anggota DPRD Kepulauan Meranti, Pauzi Hasan, ketika dikonfirmasi membenarkan hal itu. Sebelum pasar tradisional itu dibangun, di lokasi tersebut pernah berdiri SMA, yang juga terpaksa pindah karena alasan terendam banjir itu.
Seharusnya sebelum dibangun, lokasi itu ditimbun terlebih dahulu, tapi tidak dilakukan. Sementara pasar sudah dibangun, tapi banyak pihak mengatakan pembangunan pasar tersebut mubazir,”sebut Fauzi.
Fauzi menilai pembangunan pasar itu salah lokasi. Selain persoalan banjir, hal lain yang dikeluhkan pedagang karena sepi pembeli.
"Memang sudah ada nama-nama yang akan menempati pasar tersebut, namun pedagang tetap tidak mau kesana karena banjir dan sepi pembeli," terang politisi PAN tersebut. Untuk diketahui, pasar tradisional yang dibangun melalui APBN 2013 itu berada di Jl. Ahmad Yani, Desa Tanjungsamak, Kecamatan Rangsang.
Pembangunan pasar tradisional itu menelan anggaran sekira Rp 900 juta, dengan luas lahan hibah 1.000 m2. Awalnya pembangunan pasar di Tanjungsamak itu direncanakan dibangun di Desa Topang. Namun karena administrasi lokasi pasar di desa itu masih belum lengkap, makanya dialihkan ke Desa Tanjungsamak
Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Kepulauan Meranti, Syamsuar Ramli menegaskan, pasar tradisional itu dibangun di lokasi tersebut dengan beberapa pertimbangan.
Selain di atas lahan milik pemerintah, juga untuk membangun kawasan pasar baru yang lebih representatif.
Syamsuar menilai persoalan pasar tersebut yakni karena tidak adanya jembatan. Namun, saat ini telah dibangun jembatan kayu untuk sementara waktu.
Terkait tidak adanya pedagang karena pasang air laut, Syamsuar mengatakan bahwa air laut tidak pasang setiap saat. Sedangkan untuk lokasi sangat baik berada di jalan lintas sibuk masyarakat Tanjungsamak dan sekitarnya.
Untuk mendukung keberadaan pasar tersebut lanjut Syamsuar, pihaknya juga sudah mengusulkan kepada pihak PU untuk membangunkan turap dan jembatan. Dan jika hal itu dibangun tidak ada lagi kendala pada pasar tersebut.
Anggota DPRD Kepulauan Meranti, Pauzi Hasan, ketika dikonfirmasi membenarkan hal itu. Sebelum pasar tradisional itu dibangun, di lokasi tersebut pernah berdiri SMA, yang juga terpaksa pindah karena alasan terendam banjir itu.
Seharusnya sebelum dibangun, lokasi itu ditimbun terlebih dahulu, tapi tidak dilakukan. Sementara pasar sudah dibangun, tapi banyak pihak mengatakan pembangunan pasar tersebut mubazir,”sebut Fauzi.
Fauzi menilai pembangunan pasar itu salah lokasi. Selain persoalan banjir, hal lain yang dikeluhkan pedagang karena sepi pembeli.
"Memang sudah ada nama-nama yang akan menempati pasar tersebut, namun pedagang tetap tidak mau kesana karena banjir dan sepi pembeli," terang politisi PAN tersebut. Untuk diketahui, pasar tradisional yang dibangun melalui APBN 2013 itu berada di Jl. Ahmad Yani, Desa Tanjungsamak, Kecamatan Rangsang.
Pembangunan pasar tradisional itu menelan anggaran sekira Rp 900 juta, dengan luas lahan hibah 1.000 m2. Awalnya pembangunan pasar di Tanjungsamak itu direncanakan dibangun di Desa Topang. Namun karena administrasi lokasi pasar di desa itu masih belum lengkap, makanya dialihkan ke Desa Tanjungsamak
Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Kepulauan Meranti, Syamsuar Ramli menegaskan, pasar tradisional itu dibangun di lokasi tersebut dengan beberapa pertimbangan.
Selain di atas lahan milik pemerintah, juga untuk membangun kawasan pasar baru yang lebih representatif.
Syamsuar menilai persoalan pasar tersebut yakni karena tidak adanya jembatan. Namun, saat ini telah dibangun jembatan kayu untuk sementara waktu.
Terkait tidak adanya pedagang karena pasang air laut, Syamsuar mengatakan bahwa air laut tidak pasang setiap saat. Sedangkan untuk lokasi sangat baik berada di jalan lintas sibuk masyarakat Tanjungsamak dan sekitarnya.
Untuk mendukung keberadaan pasar tersebut lanjut Syamsuar, pihaknya juga sudah mengusulkan kepada pihak PU untuk membangunkan turap dan jembatan. Dan jika hal itu dibangun tidak ada lagi kendala pada pasar tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar