Rabu, 03 September 2014

Ribuan Warga Meranti Belum Nikmati Listrik

SRR - MERANTI

SELATPANJANG – Sinergi kerjasama antara Pemkab Kepulauan Meranti, PLN dan EMP dalam membangun Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Gas (PLTMG) Bagan Melibur di Pulau Padang, merupakan satu terobosan yang sangat positif bagi penyediaan listrik untuk masyarakat. Namun, ada ribuan masyarakat di tujuh desa di Kecamatan Putri Puyu masih harus menunggu ketersediaan listrik sampai batas waktu yang tak jelas.
Untuk itu, PLN digesa untuk terus memperluas jaringan baru untuk memenuhi kebutuhan listrik di 7 desa yang belum teraliri listri secara permanen tersebut. Salah satu dari 7 desa tersebut diantaranya desa Tanjung Padang.

Ketua Komisi II DPRD Meranti Basiran Sarjono mengungkapkan hal ini menyikapi aspirasi masyarakat di tujuh desa di Kecamatan Putri Puyu yang belum dialiri listrik PLN yang bersumber dari PLTMG Bagan Melibur.

“Dari kapasitas energi yang dihasilkan, masih mampu mengaliri listrik di tujuh desa yang berada di Kecamatan Putri Puyu. Untuk itu, harusnya PLN segera merealisasikan keinginan ribuan masyarakat di tujuh desa tersebut. Kalau dulu kemampuan terbatas, barangkali bisa dimaklumi. Tapi sekarang, produksi energi listriknya masih berlebih. Dengan demikian PLN tinggal perluas program pemasangan jaringan baru, kenapa harus ditunda  kasihan masyarakat” ungkap Basiran Sarjono.

Menurut Basiran, dengan ketersediaan listrik PLTMG Bagan Melibur harusnya PLN bergegas untuk menjangkau kebutuha listrik di berbagia pelosok pedesaan di Kecamatan Merbau dan Kecamatan Putri Puyu. Apalagi sumber energi yang dijadikan energi listrik tersebut, berasal dari potensi kekayaan sumber daya alam yang nota benennya dari perut bumi Meranti sendiri. Untuk itu, idealnya sangat wajar bila PLN segera mengambil kebijakan strategis memperioritaskan penyambungan jaringan. Jadi, sampai kapan lagi masyarakat  harus menunggu. Jelas-jelas kapasitas energy listrik yang dihasilan masih tersisa cukup banyak, bahkan masih berlebih.

“Kalaupun Pemkab Meranti sangar respontif dalam persoalan listrik untuk masyarakat, hal ini tidak menjadikan PLN memanfaatkan situasi. Persoalan listrik itukan mutlak menjadi kewenangan dan tanggung jawab PLN. Jangan pula PLN menunggu Pemkab Meranti mengalokasikan anggaran untuk program penambahan jaringan baru. Ini jelas-jelas sudah kewenangan yang telah diberikan pemerintah, sebagaimana yang diamanatkan dalam UU Kelistrikan nasional. Ini sama artinya sudah dikasih paha mau dada pula” beber Ketua Komisi II DPRD Meranti tersebut.

Terus Dipertanyakan Masyarakat

Camat Putri Puyu Fakhrurozi mengakui, saat ini pihaknya terus menerus  dikejar masyarakat yang meminta agar jaringan PLTMG Bagan Melibur disambungkan ke tujuh desa yang belum terliri listrik. Dalam setiap kunjungan kerja ke desa-desa maupun dalam rapat di kecamatan, masyarakat melalui kepala desanya mempertanyakan kenapa listrik belum juga bisa dinikmati. Sementera, sumber energy gas dari perut bumi Pulau Padang yang mereka pijak, terus dimanfaatkan.

“Kita sudah sampaikan keingnan dan kekecewaan masyarakat ini ke pihak PLN. Namun sampai hari ini, tetap belum ada konfirmasi yang jelas kapan program penambahan jaringan baru untuk tujuh desa di Kecamatan Putri Puyu direalisasikan PLN” ungkap camat.

Ditempat terpisah GM PLN Ranting Selatpanjang yang membawahi unit kerja  PLN Belitung, Doddy Prariyadi  belum bisa memberikan jawaban pasti. Menurut pengakuan Doddy, pihaknya sudah mengajukan program penambahan jaringan untuk PLTMG Bagan Melibur tapi belum ada intruksi turun dari Pusat maupun wilayah.

“Kita tidak bisa membuat keputusan sendiri. Persoalan penambahan jaringan baru PLN, ranting hanya mengajukan. Sedangan finishnya itu ada di pusat dan wilayah. Jadi kami tinggal menunggu keputusan dari PLN Pusat dan Wilayah” tandas Manger PLN Ranting Selatpanjang Doddy Prariyadi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar