Jumat, 08 Agustus 2014

STATUS SIAGA DARURAT BENCANA KABUT ASAB BERAKHIR

SRR - KAMPAR
Bangkinang Kota - Status siaga darurat bencana kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan di Kabupaten Kampar yang berlangsung selama 45 hari terhitung sejak tanggal, 16 Juni 2014 sampai dengan 31 Juli 2014 telah berakhir.
 
Tim siaga darurat bencana kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan Kabupaten Kampar yang berposko di kompleks Markas Kodim 0313/KPR selama masa status siaga darurat bencana kabut asap tersebut telah bekerja secara maksimal dalam bentuk sosialisasi, patrol pada lokasi rawan kebakaran, pemantauan dan pengolahan informasi hingga melakukan tindakan dalam upaya memadamkan titik api.
 
Demikian diungkapkan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kampar, Ir. H. Alizabar yang didampingi Kasi Logisstik BPBD Kampar, Nasri Roza ketika ditemui di Bangkinang kemaren Selasa (5/8), seraya menambahkan bahwa pihak BPBD Kampar akan tetap melanjutkan kegiatan pemantauan Karhutla.
 
Dipaparkan Alizabar dan bahwa selama masa status siaga darurat bencana kabut asap tersebut telah terjadi kebakaran lahan di Kabupaten Kampar diantaranya di Desa Buluh Nipis Kecamatan Siak Hulu dengan luas areal terbakar seluas 98 Ha. Di Kecamatan Kampar Kiri Hilir seluas 2 Ha, di Kecamatan Kuok seluas 2 Ha.
 
Selanjutnya di Kecamatan XIII Koto Kampar tepatnya di Desa Binamang seluas lebih kurang 100 Ha. Di Kecamatan Tambang seluas 24 Ha. Di Kecamatan Bangkinang Kota seluas 20 Ha, di Kecamatan Tapung seluas 50 Ha, di Kecamatan Tapung Hilir seluas 30 Ha.
 
Dalam menghadapi musibah kebakaran di masing-masing kecamatan dan desa tersebut telah terjadi peningkatan kesadaran masyarakat dan dunia usaha atau tepatnya perusahaan-perusahaan dalam upaya memadamkan titik api yang bekerja secara simultan dengan tim dari Posko bencana kabut asap Kabupaten Kampar plus aparat pada tingkat Kecamatan seperti Kapolsek, Danramil hingga aparat pada tingkat desa.
 
Kesadaran semua pihak tersebut telah membuahkan hasil nyata dalam bentuk titik api terpantau secara cepat. Informasi terus mengalir secara berjenjang sehingga tindakan dalam upaya memadamkan titik api berlangsung cepat dan tepat.
 
Selanjutnya peran perusahaan yang secara langsung menurunkan tim pemadam kebakaran yang telah terbentuk di masing-masing perusahaan juga patut dihargai karena mereka secara sadar mampu menurunkan personil dan peralatan secara cepat. Tercatat perusahaan yang berperan secara aktif dalam penanggulangan kebakaran dan kabut asap diantaranya PTPN V, PT. RGMS dan PT Mega Bumi Nusantara, papar Alizabar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar